Jakarta, Mata4.com — PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) mulai mengoperasikan 11 rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) baru buatan China di lintasan Jabodetabek sejak awal Oktober 2025. Kereta-kereta tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan layanan dan kapasitas transportasi massal di wilayah aglomerasi yang padat aktivitas penduduk dan mobilitas harian.
Seluruh rangkaian KRL baru tersebut merupakan hasil kerja sama antara KAI Commuter dan perusahaan manufaktur kereta asal Tiongkok, CRRC Sifang Co., Ltd. Kereta ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan operasional di wilayah Indonesia, dengan teknologi yang lebih modern dan efisien dibanding armada lama.
Menjawab Lonjakan Jumlah Penumpang Harian
KAI Commuter mencatat, jumlah pengguna KRL Jabodetabek mengalami peningkatan signifikan setelah masa pandemi. Hingga kuartal ketiga 2025, rata-rata jumlah penumpang per hari mencapai lebih dari 850.000 orang, dan diperkirakan terus meningkat seiring pulihnya aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat.
Direktur Utama KAI Commuter, Wawan Ariyanto, mengatakan bahwa penambahan armada ini merupakan strategi untuk menjawab tantangan lonjakan penumpang, sekaligus mempercepat waktu tempuh dan mengurangi kepadatan, khususnya pada jam-jam sibuk.
“Penumpang adalah prioritas utama kami. Penambahan KRL baru ini tidak hanya untuk memperbanyak frekuensi perjalanan, tapi juga untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan masyarakat pengguna transportasi publik,” ujar Wawan dalam konferensi pers, Selasa (14/10), di Stasiun Manggarai, Jakarta.
Wawan menjelaskan bahwa KRL baru akan disebar di lintasan-lintasan padat seperti Bogor–Jakarta Kota, Bekasi–Tanah Abang, dan Serpong–Manggarai, yang selama ini sering mengalami antrean penumpang dan kepadatan dalam gerbong.
Spesifikasi Teknologi dan Fitur Baru
KRL buatan CRRC ini memiliki desain modern dengan sistem penggerak listrik hemat energi, serta dilengkapi dengan fitur-fitur keselamatan dan kenyamanan terbaru. Setiap rangkaian terdiri dari delapan kereta (gerbong), dengan kapasitas hingga 1.800 penumpang per rangkaian.
Beberapa fitur unggulan antara lain:
- Sistem pengereman regeneratif (menghemat energi saat pengereman),
- Pendingin udara (AC) berteknologi efisien untuk iklim tropis,
- Layar informasi digital di setiap gerbong,
- Sistem kamera CCTV dan interkom, serta
- Aksesibilitas untuk penyandang disabilitas.
Menurut KAI Commuter, kereta-kereta ini juga telah melalui tahap uji coba dan sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sebelum resmi melayani penumpang.
Pemerintah Dukung Modernisasi Transportasi Publik
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian mendukung penuh pengadaan dan pengoperasian KRL baru tersebut. Dirjen Perkeretaapian, Risal Wasal, menyampaikan bahwa peningkatan sarana dan prasarana transportasi massal adalah bagian dari program strategis nasional untuk mengurangi kemacetan dan polusi, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan.
“Kami menilai ini adalah langkah penting dalam membenahi sistem transportasi urban. Penambahan armada dengan teknologi baru akan mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi publik,” ujar Risal.
Pemerintah juga menekankan pentingnya efisiensi dan keselamatan dalam penyediaan layanan transportasi massal, yang menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat metropolitan seperti Jabodetabek.
Transparansi dalam Proses Pengadaan
Pengadaan KRL dari luar negeri sempat menjadi sorotan, terutama terkait dukungan terhadap industri dalam negeri. Menanggapi hal tersebut, KAI Commuter menegaskan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan kebutuhan mendesak untuk menambah armada dalam waktu cepat, sementara produsen lokal saat ini belum dapat memenuhi kuota dan spesifikasi teknis yang dibutuhkan.
“Kami tetap berkomitmen mendukung produk dalam negeri ke depan. Namun untuk saat ini, keputusan pengadaan KRL buatan China dilakukan dengan pertimbangan efisiensi waktu dan kualitas operasional,” tegas Wawan Ariyanto.
KAI Commuter menambahkan bahwa seluruh proses pengadaan dilakukan melalui prosedur lelang dan audit yang transparan, serta sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah.
Respons Positif dari Pengguna
Beberapa pengguna KRL menyambut positif kehadiran kereta baru ini. Mereka mengaku merasa lebih nyaman dan aman saat bepergian, terutama dengan kabin yang lebih dingin, informasi perjalanan yang jelas, serta kondisi kereta yang bersih.
“Saya naik KRL tiap hari dari Depok ke Sudirman. Sekarang lebih enak, keretanya baru, AC dingin, dan gerbong nggak terlalu padat kalau di jam tertentu,” ujar Nia, seorang pegawai swasta yang ditemui di Stasiun Tebet.
Rencana Jangka Panjang
KAI Commuter berencana terus melakukan peremajaan armada secara bertahap hingga 2030. Selain penambahan kereta, pengembangan digitalisasi layanan seperti tiket elektronik, jadwal real-time, dan integrasi antarmoda juga menjadi fokus utama perusahaan.
Penutup
Dengan beroperasinya 11 rangkaian KRL baru buatan China, KAI Commuter menunjukkan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan transportasi publik. Langkah ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat urban yang dinamis, sekaligus mendorong gaya hidup berkelanjutan melalui penggunaan transportasi massal yang lebih aman, nyaman, dan efisien.

