Sulawesi Selatan, Mata4.com — Aparat kepolisian Kabupaten Gowa telah mengamankan empat anggota geng motor yang diduga melakukan penyerangan terhadap seorang buruh bangunan menggunakan senjata panah. Insiden ini terjadi di kawasan pemukiman warga, dan diduga berawal dari perselisihan terkait kebisingan suara knalpot motor yang mengganggu ketenangan lingkungan sekitar.
Kapolres Gowa, AKBP Budi Santoso, menyampaikan dalam konferensi pers bahwa kasus ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian. “Setelah menerima laporan, kami langsung menindaklanjuti dan mengamankan empat orang yang diduga pelaku penyerangan tersebut,” ujarnya pada Kamis (16/10). AKBP Budi menegaskan bahwa keempat pelaku kini berada dalam tahanan untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan dari korban, R (30), yang merupakan seorang buruh bangunan di lokasi tersebut, peristiwa bermula ketika rombongan geng motor melintas dengan knalpot yang sangat bising dan mengganggu aktivitas kerja serta ketenangan warga sekitar. Korban yang merasa terganggu kemudian menegur para anggota geng motor tersebut.
“Awalnya saya hanya ingin mengingatkan mereka agar tidak menggunakan knalpot yang terlalu bising karena mengganggu pekerjaan dan ketenangan lingkungan,” kata R. Namun, teguran tersebut tidak diterima dengan baik oleh para pelaku.
“Kemudian mereka bereaksi agresif dan salah satu dari mereka melepaskan tembakan panah yang mengenai saya,” lanjut R. Korban kemudian melaporkan insiden tersebut ke pihak kepolisian setempat.
Penanganan Kepolisian dan Proses Hukum
Pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi serta menangkap empat pelaku dalam waktu singkat. “Kami masih mendalami apakah ada pelaku lain yang terlibat dan memeriksa motif lengkap di balik tindakan kekerasan ini,” jelas AKBP Budi.
Korban saat ini mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat dan kondisinya dilaporkan stabil. “Kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan kepada korban dan memastikan keadilan ditegakkan,” ujar Kapolres.
AKBP Budi juga mengimbau masyarakat agar tidak mengambil tindakan main hakim sendiri dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di lingkungan mereka. “Serahkan penanganan kepada aparat hukum agar situasi tidak semakin memburuk,” tambahnya.
Dampak dan Upaya Pencegahan
Kasus ini menjadi perhatian serius karena menunjukkan potensi konflik yang dapat timbul akibat penggunaan knalpot bising yang kerap kali menjadi sumber gangguan dan gesekan antarwarga. Aparat kepolisian berencana meningkatkan patroli di daerah rawan serta melakukan tindakan tegas terhadap penggunaan knalpot yang tidak sesuai ketentuan.
“Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan komunitas masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman,” kata AKBP Budi.
Selain penindakan hukum, sosialisasi terkait tata tertib berlalu lintas dan penggunaan knalpot yang sesuai standar juga akan digencarkan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi gesekan antarwarga dan kelompok geng motor yang seringkali menimbulkan keresahan.
Seruan Kepada Masyarakat
Pihak kepolisian mengajak masyarakat untuk aktif berperan dalam menjaga keamanan lingkungan. “Jika menemukan hal-hal yang mencurigakan atau berpotensi menimbulkan gangguan, segera laporkan kepada kami,” tutur AKBP Budi.
Selain itu, penting bagi masyarakat untuk tetap menjaga komunikasi dan menyelesaikan permasalahan secara damai. “Kita semua bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang kondusif demi kenyamanan bersama,” tambahnya.
Komitmen Redaksi
Redaksi media ini berkomitmen untuk terus mengawal perkembangan kasus ini dengan mengutamakan keakuratan dan keberimbangan informasi. Kami juga membuka ruang hak jawab dan klarifikasi bagi pihak-pihak terkait agar pemberitaan berjalan adil dan transparan.

