
Jakarta, Mata4.com — Pernikahan Adjani Putri Alya Rohali baru-baru ini menjadi sorotan publik karena selain momen bahagianya yang begitu spesial, acara tersebut juga menjadi panggung megah untuk melestarikan dan memperlihatkan kekayaan adat Betawi. Adat yang penuh makna ini ditampilkan secara apik dan autentik, menjadi bukti nyata bahwa budaya tradisional tetap hidup dan relevan di tengah modernitas zaman sekarang.
Dalam setiap prosesi dan detail pernikahan, tampak jelas bagaimana tradisi Betawi tidak sekadar menjadi formalitas, tapi juga menjadi cara mengungkapkan nilai-nilai luhur seperti hormat, rasa syukur, kebersamaan, dan harapan untuk masa depan yang penuh berkah. Berikut adalah 5 fakta menarik yang menggambarkan betapa dalam dan sarat makna adat Betawi di pernikahan Adjani Putri Alya Rohali:
1. Sungkeman: Ritual Hormat Penuh Doa dan Harapan
Salah satu prosesi adat yang paling menyentuh adalah sungkeman, di mana kedua mempelai membungkuk dan menyentuh tangan orang tua serta sesepuh keluarga. Dalam budaya Betawi, sungkeman bukan sekadar simbol fisik penghormatan, tapi merupakan bentuk doa yang mendalam. Mempelai meminta restu dan nasihat agar perjalanan rumah tangga mereka kelak selalu berada dalam lindungan Tuhan dan kebijaksanaan orang tua.
Momen ini kerap disertai dengan air mata haru, sebagai ungkapan rasa terima kasih atas pengorbanan dan kasih sayang orang tua selama ini. Sungkeman adalah jembatan emosional yang mempererat ikatan keluarga, menegaskan bahwa sebuah pernikahan bukan hanya ikatan antara dua insan, melainkan juga penyatuan dua keluarga besar.
2. Busana Pengantin Betawi: Simbol Identitas dan Filosofi Budaya
Tidak kalah memukau adalah pilihan busana pengantin yang sarat makna. Adjani Putri tampil menawan mengenakan kebaya tradisional Betawi dengan warna-warna cerah dan motif tapis yang khas. Kebaya ini bukan hanya menonjolkan keindahan fisik, tapi juga melambangkan kelembutan, keanggunan, serta kemakmuran yang diharapkan dalam pernikahan.
Sementara itu, pengantin pria memakai beskap hitam dan kopiah, simbol ketegasan, kebijaksanaan, serta perlindungan. Busana ini membawa pesan kuat bahwa pernikahan adalah sebuah tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan hati penuh keikhlasan dan kesungguhan. Detail-detail kecil pada pakaian seperti hiasan kepala dan aksesori juga menyimpan makna keberuntungan dan perlindungan dari hal-hal buruk.

www.service-ac.id
3. Sirih Pinang: Ikatan Suci yang Menghubungkan Dua Keluarga
Salah satu prosesi yang paling sakral dalam adat Betawi adalah pemberian sirih pinang. Dalam ritual ini, kedua keluarga saling bertukar sirih pinang sebagai simbol persatuan, kesucian, dan komitmen untuk menjaga keharmonisan di antara mereka. Sirih pinang sendiri memiliki arti historis dan spiritual dalam budaya Betawi, sering dianggap sebagai lambang persahabatan dan ikatan sosial yang tak terputus.
Dalam pernikahan Adjani Putri, momen ini diwarnai dengan penuh rasa hormat dan kekhusyukan, menandai dimulainya sebuah perjalanan baru bagi kedua mempelai dan keluarganya. Sirih pinang adalah janji bersama untuk saling menjaga, menghormati, dan mendukung sepanjang hayat.
4. Tarian dan Musik Gambang Kromong: Melodi Tradisi yang Memikat Hati
Untuk menghidupkan suasana dan memberikan warna budaya, acara pernikahan diwarnai dengan tarian tradisional Betawi dan musik gambang kromong. Gambang kromong merupakan ansambel musik khas Betawi yang memadukan instrumen tradisional dan barat, menciptakan harmoni unik yang menggugah semangat.
Tarian yang ditampilkan juga bukan sembarangan, melainkan tari khas yang menceritakan kisah-kisah rakyat Betawi, penuh dengan simbolisme dan ekspresi budaya. Hiburan ini tidak hanya menghibur tamu undangan, tapi juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kelestarian seni dan budaya di tengah arus modernisasi yang kencang.
5. Hidangan Tradisional Betawi: Sajian Rasa dan Makna yang Mendalam
Tidak lengkap rasanya tanpa santapan khas Betawi yang menggugah selera. Menu-menu seperti kerak telor, soto Betawi, nasi uduk, dan asinan Betawi tidak hanya menggoyang lidah, tapi juga membawa makna budaya yang kaya. Makanan tradisional ini menjadi simbol keramahan, kehangatan, serta keberagaman budaya Betawi yang terus dipertahankan hingga kini.
Dalam konteks pernikahan, hidangan tersebut menjadi media untuk menyatukan tamu undangan dan keluarga dalam kebersamaan. Melalui santapan bersama, nilai solidaritas dan rasa syukur terjalin semakin kuat.
Menjaga Warisan Budaya di Era Modern
Pernikahan Adjani Putri Alya Rohali mengajarkan kita bahwa adat bukan hanya sebuah warisan yang harus dipertahankan, tapi juga identitas yang memberi makna dan tujuan dalam kehidupan. Dengan memadukan tradisi Betawi ke dalam momen modern, acara ini menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, sekaligus bukti cinta yang dalam terhadap budaya.
Semoga semakin banyak pasangan muda yang terinspirasi untuk menggali dan melestarikan adat dan budaya mereka dalam pernikahan, agar kekayaan budaya Indonesia tetap hidup dan berkembang.