Tasikmalaya, Mata4.com — Kasus meninggalnya enam remaja setelah pesta minuman keras (miras) oplosan kembali menggemparkan masyarakat Tasikmalaya, Jawa Barat. Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, saksi, dan keluarga korban, peristiwa tragis ini menyoroti bahaya konsumsi miras oplosan, terutama di kalangan remaja.
1. Usia Korban Remaja
Korban merupakan remaja berusia antara 16 hingga 19 tahun. Mereka diketahui menghadiri pesta yang diadakan di sebuah rumah kosong di wilayah Kota Tasikmalaya. Orang tua dan tetangga mengaku terkejut mengetahui kabar meninggalnya anak-anak mereka akibat minuman keras oplosan.
2. Konsumsi Miras Oplosan
Pesta tersebut melibatkan konsumsi minuman keras oplosan yang diduga dicampur dengan bahan berbahaya. Minuman ini tidak memiliki izin edar resmi dan diduga dibuat secara ilegal. Miras oplosan memiliki risiko tinggi bagi kesehatan karena kandungan alkohol dan bahan kimia berbahaya yang tidak terkontrol.
3. Kondisi Korban dan Penanganan Medis
Beberapa korban ditemukan dalam kondisi kritis dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun, enam remaja dinyatakan meninggal dunia. Dokter rumah sakit menjelaskan bahwa dugaan penyebab kematian adalah keracunan akibat minuman keras oplosan, yang memicu gangguan pernapasan, jantung, dan kerusakan organ vital.
4. Penyelidikan Polisi
Polisi segera turun tangan untuk melakukan penyelidikan. Aparat mengamankan lokasi pesta dan mengumpulkan barang bukti, termasuk sisa minuman keras. Selain itu, polisi memeriksa saksi dan menelusuri asal-usul miras oplosan tersebut. Pihak kepolisian menegaskan akan menindak tegas pihak yang menyediakan atau memfasilitasi minuman tersebut sesuai hukum yang berlaku.
5. Peringatan dan Edukasi Masyarakat
Kasus ini menimbulkan keprihatinan luas dan memicu imbauan dari pemerintah serta tokoh masyarakat. Mereka menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak, edukasi sekolah mengenai bahaya miras oplosan, serta peran masyarakat dalam mencegah peredaran minuman ilegal.
Seorang tokoh masyarakat setempat mengatakan, “Kita harus lebih proaktif mengawasi anak-anak kita. Jangan sampai mereka menjadi korban minuman keras oplosan yang sangat berbahaya.”
6. Dampak Sosial dan Hukum
Selain dampak kesehatan, kasus ini juga menimbulkan keresahan di masyarakat. Aparat menegaskan akan menindak tegas penyedia minuman oplosan dan pihak yang memfasilitasi pesta. Penyidikan menyasar tidak hanya pelaku pembuatan miras, tetapi juga jaringan distribusinya untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
7. Upaya Pencegahan Ke Depan
Kasus ini menjadi peringatan serius bagi semua pihak. Pemerintah kota dan pihak kepolisian berencana meningkatkan patroli dan pengawasan terhadap peredaran minuman keras ilegal. Selain itu, kampanye edukasi tentang bahaya miras oplosan bagi remaja akan digalakkan melalui sekolah, keluarga, dan komunitas.
Kasus tragis ini menegaskan betapa pentingnya pengawasan, edukasi, dan tindakan tegas terhadap peredaran minuman keras oplosan. Aparat hukum menekankan perlunya keterlibatan seluruh elemen masyarakat agar tragedi serupa tidak terulang, sementara keluarga korban berharap agar masyarakat lebih waspada terhadap ancaman minuman berbahaya bagi anak-anak dan remaja.

