Bekasi, Mata4.com – Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, meninjau langsung lokasi lahan pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat Dasar (SRD) 1 Jepara yang berlokasi di Desa Suwawal Timur, Kecamatan Pakisaji, Jepara, Jawa Tengah, Selasa (25/11/2025). Dalam kunjungannya, ia memastikan bahwa pembangunan fasilitas pendidikan dengan luas 10,2 hektare tersebut akan mulai dikerjakan tahun ini sehingga dapat beroperasi pada tahun ajaran baru 2026.
Agus Jabo menyampaikan bahwa SRD 1 Jepara akan dilengkapi berbagai fasilitas utama dan pendukung yang menunjang proses pendidikan modern. Gedung permanen ini akan memiliki ruang kelas, asrama, dapur, ruang makan, laboratorium, serta perpustakaan. Selain fasilitas akademik, sekolah juga disiapkan dengan sarana olahraga, aula serbaguna, tempat ibadah, hingga area pendidikan vokasi. Setiap siswa rencananya akan mendapatkan laptop sebagai penunjang pembelajaran digital.
Ia menegaskan arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa lulusan sekolah rakyat harus tidak hanya kompeten secara akademis tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang siap diterapkan di dunia kerja, terutama bagi siswa yang belum berencana melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Melalui fasilitas lengkap dan kurikulum terarah, pemerintah berharap lulusan SRD mampu terserap pada berbagai peluang kerja, termasuk yang tersedia di wilayah Jepara.
Dalam kesempatan tersebut, Agus Jabo menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Jepara yang mampu menyediakan lahan seluas lebih dari 10 hektare untuk pembangunan SRD 1 Jepara. Menurutnya, ketersediaan lahan dengan ukuran sebesar itu di Pulau Jawa bukanlah hal mudah sehingga dukungan pemerintah daerah sangat menentukan kelancaran program sekolah rakyat.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa Presiden Prabowo menargetkan setiap kabupaten/kota di Indonesia memiliki minimal satu sekolah rakyat dengan kapasitas sedikitnya 1.000 siswa. Berdasarkan perhitungan kebutuhan rombongan belajar di SD, SMP, dan SRMA, kapasitas tersebut dinilai ideal untuk membangun ekosistem pendidikan unggulan yang terintegrasi.

Agus Jabo juga menekankan pentingnya pembentukan karakter siswa. Selain kecerdasan akademis, para peserta didik akan dibina dalam aspek kebangsaan, keagamaan, sosial, serta keterampilan. Untuk mendukung pendidikan lanjutan, Kemensos telah melakukan penjajakan kerja sama dengan berbagai kementerian dan BUMN, termasuk peluang beasiswa bagi siswa yang ingin melanjutkan kuliah.
Terkait pembiayaan pembangunan, Agus Jabo mengatakan bahwa anggaran bergantung pada luas lahan masing-masing sekolah rakyat yang berkisar antara 6,6 hingga 10 hektare. Kementerian Pekerjaan Umum akan memberikan rekomendasi terkait lahan yang diusulkan pemerintah daerah sebelum pembangunan dimulai.
Selain meninjau lahan pembangunan, Wamen Sos juga mengecek langsung kondisi SRD 1 Jepara yang saat ini masih berstatus rintisan. Ia memastikan proses pengenalan sekolah dan matrikulasi berjalan baik, serta mendengarkan berbagai aspirasi guru, termasuk kebutuhan tenaga kesehatan, guru agama, dan guru olahraga. Para siswa di SRD 1 Jepara, yang seluruhnya masih jenjang SD, sedang menjalani masa adaptasi sebagai siswa berasrama.
Agus Jabo mengakui bahwa mendidik siswa SD dalam sistem asrama bukan hal mudah. Oleh karena itu, ia berpesan kepada seluruh guru, wali asuh, dan pengelola asrama agar berperan sebagai orang tua kedua bagi para siswa. Ia melihat perkembangan positif pada siswa, baik dari aspek karakter, kepercayaan diri, maupun kesehatan fisik.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Jepara Witiarso Utomo menegaskan komitmen daerah dalam mendukung pembangunan SRD 1 Jepara. Bahkan, beberapa siswa telah menyampaikan harapan agar sekolah masa depan mereka memiliki fasilitas tambahan seperti kolam renang, yang akan disampaikan kepada Menteri Sosial untuk dipertimbangkan.
Pembangunan SRD 1 Jepara menjadi bagian penting dari upaya pemerintah memutus rantai kemiskinan sejak dini melalui pendidikan berkualitas. Dengan perhatian penuh dari pemerintah pusat dan daerah, sekolah ini diharapkan menjadi model sekolah rakyat unggulan yang mampu memberikan masa depan lebih cerah bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
