Bekasi, Mata4.com – Warga Jalan Kupang Gunung Timur, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur, mengaku resah dengan aktivitas rumah kos yang diduga menjadi sarang prostitusi terselubung.
Ketua RT 005/RW012, M. Ridwan Tanro, menyebut praktik prostitusi ini tersebar di sekitar 25–30 rumah kos. Ia menduga sebagian besar wanita yang terlibat dibawa oleh mantan germo yang dahulu berasal dari lokalisasi Dolly. Ridwan menuturkan praktik ini muncul sejak 2018–2019, meski lokalisasi Dolly resmi ditutup pada 2014.
“Sejak saya menjabat RT kedua kalinya pada 2021, saya sering melihat pasangan muda-mudi keluar masuk kos. Kami bersama warga sudah sering memberi peringatan, karena khawatir berdampak buruk bagi anak-anak di lingkungan,” jelas Ridwan, Rabu (26/11/2025).

Ridwan berharap Pemkot Surabaya menindak tegas dugaan prostitusi terselubung ini. Ia menyarankan dilakukan operasi yustisi secara rutin untuk mengidentifikasi penghuni rumah kos. Menurutnya, pengawasan yang sporadis membuat pelaku merasa aman karena rumah-rumah kos tersebut adalah aset mereka.
“Kami berharap ada gerakan seminggu sekali. Kalau dibiarkan, mereka merasa aman dan aktivitas ini akan terus berlangsung,” tambah Ridwan.
Peristiwa ini kembali menyoroti tantangan pengawasan rumah kos di Surabaya, khususnya setelah penutupan lokalisasi Dolly, yang sebelumnya menjadi pusat prostitusi di kota tersebut.
