Jakarta, Mata4.com — Memasak daging dengan benar bukan hanya menentukan rasa dan tekstur, tetapi juga berdampak langsung pada nilai gizi dan kualitas keamanan pangan. Para ahli gizi dan pakar keamanan pangan mengingatkan bahwa teknik memasak yang keliru dapat menyebabkan hilangnya protein penting, kerusakan vitamin, hingga meningkatkan terbentuknya senyawa berbahaya yang dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang.
Peringatan tersebut disampaikan dalam sebuah diskusi kesehatan pangan yang digelar di Jakarta pada awal pekan. Diskusi ini dihadiri sejumlah ahli gizi klinis, praktisi kesehatan, dan akademisi yang menekankan perlunya masyarakat memahami teknik memasak yang benar untuk memaksimalkan manfaat nutrisi daging.
Dampak Proses Memasak terhadap Kandungan Nutrisi
Dalam pemaparan yang dibawakan oleh ahli gizi klinis, dr. Rina Pratiwi, dijelaskan bahwa daging mengandung protein kompleks, vitamin B, zat besi, dan mineral penting lainnya. Namun, nutrisi tersebut sangat sensitif terhadap suhu dan lama pemasakan.
“Memasak dengan panas tinggi dalam waktu lama dapat mengurangi kandungan vitamin B dan menurunkan kualitas protein. Selain itu, paparan api langsung yang terlalu panas dapat memicu pembentukan senyawa tertentu yang tidak aman jika dikonsumsi berlebihan,” kata dr. Rina.
Senyawa yang dimaksud adalah heterocyclic amines (HCA) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH), yang terbentuk saat daging dipanggang atau digoreng pada suhu sangat tinggi. Meski keberadaannya dapat dikurangi, para ahli mengingatkan bahwa pengolahan daging tetap perlu dilakukan dengan hati-hati.
Teknik Memasak yang Dinilai Aman dan Efektif
Dalam panduan keamanan pangan yang dibahas pada pertemuan tersebut, terdapat tiga metode memasak yang dianggap paling aman dan efektif dalam mempertahankan nutrisi dan rasa daging.
1. Mengukus (Steaming)
Metode ini menggunakan uap air panas, sehingga daging terkena suhu stabil tanpa kontak langsung dengan minyak atau api. Keunggulan mengukus adalah minimnya kehilangan vitamin dan mineral, serta tidak memicu pembentukan senyawa berbahaya.
Teknik ini juga cocok untuk masyarakat yang mengurangi konsumsi lemak tambahan.
2. Merebus Perlahan (Simmering)
Merebus dengan suhu rendah secara perlahan dapat menjaga tekstur daging tetap lembut dan nutrisi tetap stabil. Vitamin yang larut dalam air memang dapat berpindah ke dalam kuah, namun justru dapat dimanfaatkan sebagai kaldu bergizi.
Ahli gizi menyarankan teknik ini untuk aneka olahan seperti sup dan soto yang mengutamakan kualitas kaldu.
3. Memanggang dengan Suhu Terkontrol (Controlled Grilling)
Memanggang daging tetap aman dilakukan selama suhunya terjaga dan tidak membuat daging hangus. Pakar pangan menyarankan agar daging dipanggang dengan jarak yang cukup dari sumber panas dan dibalik secara berkala untuk menghindari pembakaran bagian luar.
Marinasi dengan bumbu alami, seperti herbal atau lemon, dapat membantu mengurangi risiko pembentukan HCA sambil mempertahankan kelembapan daging.
Peran Kebersihan dan Suhu Internal dalam Menjaga Keamanan Pangan
Selain pemilihan metode memasak, para ahli juga menyoroti pentingnya kebersihan saat menyiapkan daging. Kontaminasi silang dapat terjadi jika daging mentah ditempatkan dekat makanan siap makan atau jika alat masak tidak dicuci dengan benar.
Pakar keamanan pangan, Ahmad Rasyid, menjelaskan bahwa suhu internal daging juga harus diperhatikan. “Setiap jenis daging memiliki standar suhu kematangan yang berbeda untuk memastikan bakteri patogen mati. Ini poin penting yang sering diabaikan,” katanya.
Daging ayam, misalnya, memerlukan suhu internal lebih tinggi dibanding daging sapi. Suhu yang tidak memadai dapat menyebabkan bakteri seperti Salmonella dan E. coli bertahan hidup.
Pentingnya Edukasi Publik Mengenai Keamanan Pangan
Kementerian terkait bersama para ahli menyatakan komitmennya untuk memperkuat edukasi masyarakat mengenai teknik memasak yang aman dan higienis. Edukasi itu dinilai penting untuk menekan risiko penyakit bawaan makanan dan meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat.
“Kita ingin masyarakat mendapatkan manfaat nutrisi yang maksimal tanpa mengorbankan keamanan pangan. Informasi yang benar mengenai cara memasak daging adalah langkah sederhana tetapi berdampak besar,” ujar Ahmad Rasyid.
Konsumsi Daging Tetap Sehat dengan Teknik yang Tepat
Dengan memahami cara memasak yang benar dan aman, masyarakat dapat menikmati daging dengan rasa yang optimal, nutrisi tetap terjaga, dan risiko kesehatan dapat diminimalkan. Para ahli berharap informasi ini dapat menjadi panduan bagi masyarakat dalam mengolah daging sehari-hari, baik di rumah tangga maupun di industri makanan.

