Jakarta, 5 Juli 2025 – Rasa duka menyelimuti dunia hukum Indonesia menyusul kepergian mantan Jaksa Agung Republik Indonesia, Abdul Rahman Saleh, yang tutup usia pada Jumat, 4 Juli 2025. Almarhum wafat pada usia 84 tahun di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, setelah menjalani perawatan intensif selama delapan hari akibat komplikasi jantung dan ginjal. Sejak kabar duka tersebut tersebar, para pelayat dari berbagai kalangan terus berdatangan ke rumah duka di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Tokoh Hukum dan Pejabat Negara Berdatangan
Sejak jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 17.00 WIB, suasana rumah duka langsung dipenuhi para pelayat yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang dikenal bersahaja dan berintegritas itu. Salah satu tokoh pertama yang hadir adalah Wakil Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum), Asep Mulyana, yang tampak datang mengenakan pakaian serba hitam. Ia ikut mengawal jenazah masuk ke rumah duka dan terlihat khusyuk dalam doa.
Menyusul kemudian, tokoh hukum nasional Prof. Yusril Ihza Mahendra juga hadir dan duduk di sisi jenazah almarhum. Ia menyampaikan duka yang mendalam dan menyebut Abdul Rahman Saleh sebagai pribadi yang sangat lembut, tidak pernah menyakiti orang lain, serta memiliki prinsip kuat dalam menegakkan hukum. “Beliau orang baik, santun, sederhana, dan sangat menjaga etika dalam profesi. Indonesia kehilangan figur penting dalam sejarah hukum kita,” ucap Yusril, usai membacakan doa dan berbincang dengan keluarga almarhum.
Karangan Bunga dan Simpati dari Berbagai Kalangan
Selain kehadiran tokoh-tokoh besar, rumah duka juga dipenuhi karangan bunga sebagai bentuk belasungkawa dan penghormatan. Di antaranya dari Jaksa Agung ST Burhanuddin, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, hingga lembaga-lembaga hukum seperti Komisi III DPR dan organisasi advokat. Kehadiran karangan bunga tersebut menunjukkan luasnya pengaruh almarhum dan rasa hormat yang besar dari berbagai elemen masyarakat.
Tak hanya dari pejabat, pelayat juga datang dari kalangan akademisi, mahasiswa hukum, aktivis bantuan hukum, hingga masyarakat umum yang mengenal kiprah Abdul Rahman Saleh semasa hidup. Rumah duka terlihat dipadati pengunjung yang rela mengantre untuk melayat dan menyampaikan doa, bahkan hingga larut malam.
Sosok yang Dikenang dan Dirindukan
Abdul Rahman Saleh dikenal sebagai figur yang jujur, bersih, dan berani dalam memegang prinsip hukum. Ia menjabat sebagai Jaksa Agung RI pada periode 2004–2007 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelum itu, ia juga pernah menjabat sebagai Hakim Agung di Mahkamah Agung sejak tahun 2000. Di luar kariernya sebagai pejabat negara, Abdul Rahman juga pernah menjadi wartawan dan advokat, serta aktif mengajar di berbagai perguruan tinggi hukum.
Semasa menjabat Jaksa Agung, ia dikenal tegas dalam menangani kasus-kasus besar dan berani mengambil sikap yang tidak populer demi menjaga keadilan dan integritas institusi. Gaya hidupnya yang sederhana dan keteguhannya menjaga prinsip membuatnya sangat dihormati, bahkan oleh lawan-lawan politiknya.
Suasana Haru di Rumah Duka
Isak tangis pecah di tengah keluarga saat jenazah disambut di rumah duka. Beberapa anggota keluarga tampak memeluk satu sama lain, sementara sebagian besar pelayat membacakan doa dalam keheningan. Sejumlah mantan anak buah Abdul Rahman saat di Kejaksaan Agung terlihat datang mengenakan pakaian dinas serba hitam, menandakan duka mendalam atas kehilangan sosok pemimpin yang mereka anggap sebagai panutan.
Wakil Jaksa Agung Muda Asep Mulyana juga sempat menceritakan bahwa dirinya baru saja bertemu almarhum sekitar dua minggu lalu. “Waktu itu beliau masih tampak sehat, meskipun daya ingatnya mulai menurun. Saya sangat terkejut ketika mendengar kabar wafatnya. Kami benar-benar merasa kehilangan,” ujar Asep kepada wartawan.
Dimakamkan di TMP Kalibata
Rencananya, Abdul Rahman Saleh akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada Sabtu, 5 Juli 2025. Pemakaman akan dilaksanakan secara kenegaraan, sebagai bentuk penghargaan atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara, khususnya di bidang hukum. Kejaksaan Agung RI akan memimpin prosesi pemakaman bersama jajaran dari Kementerian Hukum dan HAM.
Pemakaman ini diperkirakan akan dihadiri oleh pejabat tinggi negara, termasuk para mantan dan pejabat aktif di Mahkamah Agung, Kejaksaan, KPK, serta para kolega almarhum semasa hidup.
