Pamplona, Spanyol 2025 — Festival San Fermin yang berlangsung di kota Pamplona, Navarra, tidak hanya menampilkan tradisi tahunan seperti lari banteng dan pertunjukan seni budaya, tetapi juga menjadi panggung bagi ekspresi solidaritas kemanusiaan. Dalam salah satu agenda tak resmi yang digelar di ruang publik, sekelompok warga dan aktivis internasional menampilkan aksi koreografi sambil membentuk formasi menyerupai peta wilayah Palestina.
Aksi tersebut dilakukan secara damai pada hari ketiga festival, dengan peserta mengenakan pakaian khas festival berwarna putih dan merah. Mereka kemudian membentuk barisan yang menggambarkan peta Palestina, sambil membawa spanduk bertuliskan pesan-pesan kemanusiaan, seperti “Peace for Palestine” dan “Stop the War”.
Salah satu peserta aksi, yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan menyuarakan kepedulian terhadap situasi kemanusiaan di Gaza dan wilayah Palestina. “Kami tidak mewakili kelompok politik tertentu. Ini adalah inisiatif warga sipil yang ingin menyuarakan empati melalui budaya,” ujarnya.
Pihak penyelenggara Festival San Fermin menyatakan bahwa aksi tersebut merupakan inisiatif independen masyarakat dan tidak termasuk dalam agenda resmi festival. Namun, mereka mengapresiasi berlangsungnya aksi secara damai dan tertib. “Festival ini selalu menjadi ruang ekspresi budaya dan kemanusiaan. Selama dilakukan dengan damai dan menghormati pengunjung lain, kami menghargai bentuk partisipasi masyarakat,” kata salah satu perwakilan panitia.
Sejumlah pengunjung festival turut menyaksikan aksi tersebut dan beberapa bahkan ikut bergabung. Momen ini juga terekam oleh banyak kamera warga dan tersebar luas di media sosial dengan tagar #SanFerminForPalestine, yang sempat menjadi topik perbincangan di beberapa wilayah Eropa.
Hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan gangguan keamanan atau keberatan resmi terkait aksi tersebut.
Festival San Fermin sendiri merupakan salah satu festival budaya terbesar di Spanyol, yang digelar setiap tahun pada 6–14 Juli dan menarik ribuan wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain tradisi adu banteng, festival ini juga dikenal dengan berbagai pertunjukan musik, tarian, dan parade rakyat.
