London, 11 Juli 2025 — Dalam sebuah pertemuan bilateral yang berlangsung hangat dan konstruktif, Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr. Kao Kim Hourn, bertemu dengan Sekretaris Negara untuk Urusan Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris, David Cameron, di London. Kunjungan resmi ini merupakan bagian dari upaya ASEAN untuk terus memperkuat hubungan kemitraan dengan Inggris, yang kini menjadi salah satu mitra strategis penting kawasan Asia Tenggara.
Latar Belakang Hubungan ASEAN–Inggris
Inggris secara resmi menjadi Mitra Dialog ASEAN pada Agustus 2021, menjadikannya negara pertama dari luar kawasan yang memperoleh status tersebut pasca-Brexit. Langkah ini menandai komitmen Inggris untuk memperluas pengaruh dan jejaring diplomatiknya di kawasan Indo-Pasifik, sejalan dengan strategi “Global Britain” yang diusung setelah keluarnya negara tersebut dari Uni Eropa.
Sejak saat itu, ASEAN dan Inggris telah menjalin kerja sama di berbagai bidang, mulai dari ekonomi dan perdagangan, pendidikan, keamanan maritim, perubahan iklim, hingga transformasi digital. Dalam konteks tersebut, pertemuan antara Sekjen ASEAN dan Menlu Inggris ini menjadi bagian dari upaya memperdalam hubungan yang telah terjalin selama empat tahun terakhir.
Agenda Pertemuan: Meningkatkan Kolaborasi Multisektor
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan (FCDO) di Whitehall, kedua pemimpin membahas sejumlah agenda strategis yang menyangkut kepentingan bersama.
- Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
Kedua belah pihak menekankan pentingnya memperluas kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan. ASEAN sebagai blok ekonomi terbesar kelima di dunia dipandang sebagai mitra penting dalam diversifikasi rantai pasok global Inggris. Inggris menyampaikan komitmennya untuk memperkuat perdagangan bebas dan investasi, khususnya dalam sektor teknologi, energi bersih, jasa keuangan, dan ekonomi digital.
“Kami melihat ASEAN sebagai kawasan masa depan. Dengan populasi lebih dari 670 juta jiwa dan pertumbuhan ekonomi yang konsisten, ASEAN memainkan peran penting dalam dinamika global,” ujar David Cameron dalam pernyataan pers bersama.
Sementara itu, Sekjen ASEAN menyambut baik niat tersebut dan mendorong peningkatan keterlibatan pelaku usaha Inggris dalam sektor prioritas ASEAN.
“Kami mengundang dunia usaha Inggris untuk menjadi bagian dari agenda transformasi kawasan, khususnya dalam ekonomi digital, konektivitas regional, dan pembangunan berkelanjutan,” kata Dr. Kao Kim Hourn.
- Perubahan Iklim dan Transisi Energi
Perubahan iklim menjadi topik penting yang diangkat dalam dialog tersebut. ASEAN dan Inggris sepakat untuk memperkuat kolaborasi dalam pengembangan energi terbarukan, adaptasi perubahan iklim, dan pelestarian lingkungan. Inggris menyatakan dukungan teknis dan finansial terhadap inisiatif ASEAN seperti ASEAN Climate Change Strategic Action Plan dan ASEAN Power Grid.
“Krisis iklim adalah tantangan global yang hanya bisa diatasi melalui kerja sama lintas batas. Inggris siap bekerja erat dengan ASEAN dalam transisi menuju ekonomi hijau,” tegas Menlu Cameron.
- Keamanan Regional dan Indo-Pasifik yang Stabil
Dalam diskusi mengenai dinamika kawasan, kedua pihak menggarisbawahi pentingnya menjaga stabilitas, keamanan, dan kebebasan navigasi di wilayah Indo-Pasifik. Inggris menyatakan dukungannya terhadap sentralitas ASEAN dalam arsitektur keamanan kawasan dan inisiatif seperti ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Sekjen ASEAN menekankan bahwa kerja sama keamanan dan pertahanan harus tetap dalam kerangka inklusif dan berdasarkan prinsip saling menghormati.
- Pendidikan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia
Peningkatan kerja sama di bidang pendidikan juga menjadi salah satu prioritas. Inggris berkomitmen untuk memperluas program beasiswa, pertukaran pelajar, serta pelatihan vokasi dan teknologi digital. ASEAN menyambut baik dukungan ini sebagai bagian dari agenda peningkatan kualitas SDM di kawasan.
“Investasi dalam pendidikan adalah investasi dalam masa depan. Kami ingin memperkuat kolaborasi dengan universitas-universitas di Inggris serta memperluas akses pelatihan teknologi bagi generasi muda ASEAN,” ujar Dr. Kao.
Persiapan Menuju ASEAN–UK Summit
Pertemuan ini juga menjadi bagian dari langkah awal menuju penyelenggaraan KTT ASEAN–Inggris (ASEAN–UK Summit) yang dijadwalkan berlangsung pada akhir tahun 2025. Dalam KTT tersebut, diharapkan akan dihasilkan kerangka kerja sama jangka panjang yang lebih strategis dan terfokus.
Kedua pihak berkomitmen untuk memformulasikan rencana aksi baru (Plan of Action) ASEAN–UK 2026–2030 yang akan memperkuat pilar-pilar utama kerja sama: politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya.
Pernyataan Penutup dan Harapan ke Depan
Pertemuan bilateral ini ditutup dengan pernyataan bersama yang menegaskan pentingnya kerja sama ASEAN–Inggris di tengah ketidakpastian global yang meningkat, baik akibat konflik geopolitik, krisis pangan dan energi, maupun ancaman perubahan iklim.
“Kemitraan ASEAN-Inggris adalah contoh nyata bagaimana kerja sama lintas kawasan dapat menjawab tantangan zaman secara kolektif dan konstruktif,” ujar Dr. Kao Kim Hourn.
“Kami melihat masa depan hubungan ini sebagai sesuatu yang sangat menjanjikan dan strategis. Inggris akan terus mendukung ASEAN sebagai mitra sejajar, setara, dan penuh respek,” tambah David Cameron.
Kunjungan ini mencerminkan komitmen bersama untuk memperkuat fondasi kerja sama yang inklusif, berbasis nilai, dan berorientasi pada hasil konkret yang bermanfaat bagi masyarakat kedua belah pihak.
