Pada tanggal 17 Juli 2025, sebuah serangan militer Israel mengenai Holy Family Church, satu-satunya gereja Katolik di Gaza City, Gaza. Serangan itu menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya termasuk imam setempat, Pastor Gabriel Romanelli. Gedung gereja dan area sekitarnya mengalami kerusakan cukup parah, dengan atap dan jendela akibat pecahan peluru tank
Sebagai tanggapan, Kamis 18 Juli 2025, Kardinal Pierbattista Pizzaballa, Pemimpin Agama Katolik tertinggi di Yerusalem, bersama Patriark Ortodoks Yunani Theophilos III, memasuki Gaza secara langka
Tindakan dan Pernyataan
1. Pengiriman Bantuan & Evakuasi
- Delagasi membawa ratusan ton makanan, peralatan medis, dan bahan bantuan pertama
- Upaya evakuasi dan perawatan bagi yang terluka juga dilakukan
2. Dukungan Spiritual dan Solidaritas
- Kardinal dan Patriark memberikan dukungan rohani kepada komunitas Kristen dan non-Kristen di gereja tersebut
- Mereka memastikan kehadiran Katolik “apapun yang terjadi” dan mengekspresikan keraguan terhadap klaim Israel bahwa serangan itu “kelalaian”
3. Reaksi Israel dan Vatikan
- PM Benjamin Netanyahu menyebutnya peluru nyasar dan menjanjikan investigasi; ia juga menghubungi Paus Leopard XIV
- Paus Leo XIV menyampaikan kesedihan, menyerukan gencatan senjata, dan meminta perlindungan terhadap warga sipil dan situs suci
- Presiden AS Donald Trump juga mengungkap ketidakpuasan atas insiden itu
Mengapa Ini Penting?
| Akses langka ke Gaza | Israel hampir menutup perbatasan, membuat kunjungan ini luar biasa |
| Krisis kemanusiaan | Gaza tengah menghadapi krisis hebat, termasuk isu kelaparan dan kerusakan infrastruktur |
| Simbol antaragama | Kolaborasi Katolik–Ortodox memperkuat pesan persatuan dan solidaritas kemanusiaan |
Kategori Berita & Tag
Kategori:
- Internasional / Timur Tengah
- Agama & Gereja
- Konflik & Kemanusiaan
Tag:#KardinalPizzaballa #Gaza #HolyFamilyChurch #Israel #BantuanKemanusiaan #PausLeoXIV #KonflikIsraelHamas #SolidaritasAgama
Kunjungan Kardinal Pizzaballa ke Gaza menandai momen penting: bukan hanya sebagai respons terhadap serangan yang menewaskan tiga orang, namun juga sebagai langkah solidaritas dan bantuan konkret bagi masyarakat Gaza yang terdampak konflik. Respons cepat dari Vatikan, pernyataan Netanyahu, dan keprihatinan presiden AS menggarisbawahi eskalasi kekerasan dan pentingnya perlindungan situs suci serta warga sipil dalam konflik panjang ini.
