Las Vegas, 20 Juli 2025 — Petarung asal Hawaii, Max Holloway, kembali menunjukkan kelasnya sebagai salah satu legenda UFC. Dalam pertarungan trilogi yang sangat dinanti, Holloway berhasil mengalahkan Dustin Poirier dan mempertahankan sabuk BMF (Baddest Mother F*er)** dalam pertarungan utama UFC yang digelar akhir pekan ini di T-Mobile Arena, Las Vegas.
Laga berlangsung ketat dan penuh aksi dari awal hingga akhir. Baik Holloway maupun Poirier tampil agresif, saling jual beli pukulan dan taktik grappling selama lima ronde. Namun, juri akhirnya memberikan kemenangan angka mutlak kepada Holloway, yang tampil lebih dominan terutama di dua ronde terakhir.
Duel Klasik yang Sarat Emosi dan Teknis
Pertemuan ketiga antara Holloway dan Poirier menjadi laga yang sarat sejarah dan emosi. Sebelumnya, Poirier menang dalam pertemuan pertama mereka di tahun 2012 dan kembali unggul pada pertarungan kedua di tahun 2019. Namun kali ini, Holloway membalikkan sejarah.
“Saya tahu banyak orang meragukan saya. Tapi malam ini saya buktikan bahwa saya masih di sini, dan saya belum selesai,” ujar Holloway dalam wawancara pasca-pertarungan.
Kemenangan ini sekaligus mengukuhkan posisi Max Holloway sebagai salah satu petarung paling konsisten di sejarah UFC. Ia kini menempati posisi kedua dalam daftar kemenangan terbanyak sepanjang masa di UFC, hanya di bawah Donald “Cowboy” Cerrone.
Masa Depan Holloway dan Poirier
Meski Poirier kalah, penampilannya tetap mendapat pujian luas. Ia tampil penuh determinasi dan memberi perlawanan kuat. Dalam pernyataan pasca-pertarungan, Poirier menyampaikan rasa hormatnya kepada Holloway dan mengisyaratkan kemungkinan pensiun, namun belum memberikan kepastian.
“Saya telah memberikan segalanya untuk olahraga ini. Sekarang waktunya saya pikirkan langkah selanjutnya,” ujar Poirier.
Bagi Holloway, kemenangan ini membuka peluang pertarungan besar berikutnya, termasuk kemungkinan naik kelas atau mempertahankan sabuk BMF dalam laga besar lainnya.
