Jakarta, 25 Juli 2025 — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang paruh pertama tahun 2025. Dalam laporan keuangan Semester I/2025, BNI membukukan laba bersih sebesar Rp 10,1 triliun, tumbuh stabil dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Capaian ini menegaskan konsistensi BNI dalam menjaga pertumbuhan laba dan efisiensi operasional di tengah dinamika ekonomi global dan domestik.
Pertumbuhan Didukung Kualitas Kredit dan Efisiensi
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menjelaskan bahwa pertumbuhan laba ditopang oleh peningkatan penyaluran kredit yang berkualitas dan perbaikan dalam struktur biaya.
“Kami fokus pada pertumbuhan kredit yang selektif dan sehat, serta efisiensi beban operasional, sehingga margin tetap terjaga,” ujarnya dalam paparan kinerja, Jumat (25/7).
Sepanjang Januari–Juni 2025, penyaluran kredit BNI tumbuh sekitar 9–10% (year-on-year), dengan penopang utama berasal dari sektor korporasi, pembiayaan hijau (green financing), dan UMKM.
Rasio Keuangan Tetap Prima
Kinerja positif ini juga tercermin dalam sejumlah rasio keuangan utama:
- Net Interest Margin (NIM) tetap kuat di atas 4,8%
- Return on Equity (ROE) berada di kisaran 15%
- Rasio kredit bermasalah (NPL Gross) berhasil ditekan di bawah 2,5%
- Rasio kecukupan modal (CAR) tetap solid di atas 21%
BNI juga mencatat peningkatan pendapatan berbasis komisi atau fee-based income, terutama dari layanan trade finance, transaksi digital, dan wealth management.
Digitalisasi dan Transaksi Meningkat
Transformasi digital terus menjadi salah satu motor pertumbuhan BNI. Hingga akhir Juni 2025:
- Jumlah pengguna BNI Mobile Banking mencapai 19 juta nasabah, meningkat 23% dibandingkan tahun lalu.
- Volume transaksi digital banking naik lebih dari 30% (yoy).
- Kontribusi layanan digital terhadap total transaksi BNI mencapai lebih dari 80%.
BNI juga terus memperluas inovasi layanan dengan meluncurkan fitur-fitur baru berbasis kecerdasan buatan (AI) dan integrasi ke platform ekosistem digital nasional.
Komitmen ESG dan Pembiayaan Berkelanjutan
Sebagai bagian dari transformasi hijau, BNI meningkatkan porsi pembiayaan berkelanjutan. Pada Semester I 2025, pembiayaan hijau BNI telah menembus Rp 120 triliun, tumbuh signifikan dari tahun sebelumnya.
Pembiayaan diarahkan ke sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, dan proyek-proyek yang sejalan dengan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance).
Optimisme untuk Semester II
Dengan pencapaian laba bersih Rp 10,1 triliun di Semester I, BNI berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target kinerja sepanjang tahun 2025.
“Kami optimistis dapat menjaga momentum pertumbuhan dan memperkuat posisi sebagai bank global asal Indonesia,” tambah Royke.
Tentang BNI
BNI merupakan salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia, berdiri sejak 1946. Bank ini memiliki jaringan internasional di beberapa negara strategis seperti Singapura, Hong Kong, Tokyo, Seoul, London, dan Amsterdam.
