Berau, Kalimantan Timur, Mata4.com — Cuaca panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, melahirkan fenomena unik. Sejumlah ibu rumah tangga—yang akrab disapa “mak-mak”—memanfaatkan panas terik matahari untuk memasak telur di luar ruangan, tanpa menggunakan kompor atau listrik.
Fenomena ini viral di media sosial setelah beberapa warga Berau mengunggah video eksperimen mereka yang memperlihatkan telur ceplok matang sempurna hanya dengan diletakkan di atas wajan dan dijemur di bawah sinar matahari selama beberapa menit.
Suhu Tembus 39 Derajat Celsius
Menurut data dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), suhu di Berau dalam beberapa hari terakhir tercatat mencapai 38–39 derajat Celsius, dengan kelembaban yang cukup rendah. Kondisi ini membuat permukaan benda logam—seperti wajan atau panci—menyerap panas secara ekstrem, hingga cukup untuk memasak telur tanpa api.
“Cuma iseng-iseng awalnya, ternyata bisa benar-benar matang. Telurnya jadi ceplok, putihnya keras, kuningnya masih agak lumer,” ujar Yani, salah satu warga Berau yang membagikan eksperimennya di TikTok dan langsung viral.

www.service-ac.id
Kreativitas di Tengah Cuaca Ekstrem
Bagi banyak warga, aksi ini bukan semata candaan atau konten hiburan, tetapi juga menjadi bentuk kreativitas dan kesadaran terhadap perubahan iklim yang makin nyata dirasakan dampaknya.
“Biasanya cuma dengar cerita dari luar negeri, orang masak telur di atas aspal. Sekarang di sini bisa juga, saking panasnya,” tambah Fitri, ibu rumah tangga lainnya.
Beberapa warga bahkan mencoba varian lain seperti memanggang kerupuk dan menghangatkan nasi dengan cara serupa. Meskipun dilakukan dengan nada santai dan humoris, sebagian warga mulai mengeluhkan dampak dari cuaca panas yang berkepanjangan ini.
BMKG: Waspadai Dampak Kesehatan dan Lingkungan
BMKG Wilayah Kalimantan Timur mengonfirmasi bahwa suhu tinggi yang terjadi saat ini merupakan dampak dari anomali cuaca global, termasuk pengaruh El Niño yang masih aktif di Samudera Pasifik. Selain itu, kurangnya tutupan awan dan kelembaban rendah di wilayah Kalimantan juga berkontribusi terhadap meningkatnya suhu udara harian.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas luar ruangan pada siang hari, memperbanyak konsumsi air putih, dan menjaga kondisi tubuh agar tidak mengalami heatstroke,” ujar Kepala BMKG Berau, Yusriani, dalam konferensi pers singkat.
Pemerintah Minta Warga Tetap Waspada
Pemerintah daerah Kabupaten Berau turut mengeluarkan imbauan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan di tengah suhu ekstrem ini. Sekolah-sekolah juga diminta untuk menyesuaikan jam aktivitas luar ruangan dan memastikan ketersediaan air minum bagi siswa.
“Meskipun ada sisi unik dan lucu dari fenomena memasak telur pakai panas matahari ini, kami tetap meminta warga untuk tidak menyepelekan cuaca ekstrem. Ini bisa berdampak serius pada kesehatan, terutama bagi lansia dan anak-anak,” kata Bupati Berau dalam keterangannya.
Penutup
Fenomena memasak telur di bawah panas matahari menjadi gambaran nyata bagaimana perubahan iklim bisa berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari, bahkan menimbulkan situasi yang tak biasa. Di tengah senyum dan canda “mak-mak Berau” yang kreatif, terselip juga pesan penting bahwa bumi sedang panas, dan kita semua harus lebih peduli.
