
Amerika, Mata4.com — Dunia teknologi dan masyarakat global berduka atas kepergian seorang figur ibu yang tidak hanya dikenal sebagai ibu dari Jeff Bezos, pendiri Amazon dan salah satu orang terkaya di dunia, tetapi juga sebagai sosok inspiratif yang penuh kasih dan perjuangan. Jacklyn “Jackie” Gise Bezos, meninggal dunia pada Kamis, 14 Agustus 2025, di kediamannya di Miami, Florida, pada usia 78 tahun, setelah lama berjuang melawan penyakit neurodegeneratif yang dikenal sebagai Lewy Body Dementia (LBD).
Perjalanan Panjang Melawan Lewy Body Dementia
Lewy Body Dementia adalah penyakit neurodegeneratif yang kurang dikenal dibandingkan Alzheimer, namun memiliki dampak serius terhadap fungsi kognitif dan motorik penderitanya. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan protein abnormal yang disebut Lewy bodies di dalam sel otak, yang mempengaruhi berbagai area fungsi otak, termasuk memori, penglihatan, tidur, dan kemampuan bergerak.
Jackie didiagnosis dengan penyakit ini sekitar lima tahun lalu, dan sejak saat itu menjalani masa-masa yang penuh tantangan dengan dukungan keluarga yang kuat. Perjalanan ini tidak hanya memberikan pelajaran berharga bagi keluarga Bezos, tapi juga membuka mata publik tentang pentingnya kesadaran dan pemahaman terhadap jenis demensia yang jarang dibicarakan ini.
Menurut keterangan Jeff Bezos, meski sakit yang dialami ibunya sangat berat, Jackie tetap menjalani hidup dengan penuh ketabahan dan rasa cinta yang tak pernah luntur. Saat meninggal, Jackie dikelilingi oleh keluarga besar yang mencintainya—anak-anak, cucu-cucu, dan suaminya.
“Kami sangat beruntung memiliki momen-momen penuh cinta dan kehangatan di saat-saat terakhirnya. Aku menyimpan kenangan dan cinta itu di hatiku selamanya,” ungkap Jeff Bezos dalam pernyataan publik yang penuh haru.
Awal Kehidupan dan Perjuangan Jackie Bezos
Jacklyn Gise lahir pada 29 Desember 1946 di Washington D.C., namun masa kecilnya lebih banyak dihabiskan di Albuquerque, New Mexico. Saat remaja, ia menunjukkan karakter kuat dan tekad yang luar biasa, terbukti ketika di usia 17 tahun harus menjadi seorang ibu muda. Tantangan yang dihadapi Jackie bukanlah hal mudah, mengingat usianya yang masih sangat muda dan tanggung jawab besar yang harus dipikul.
Meski demikian, Jackie tidak pernah menyerah. Ia bekerja keras dengan mengambil kelas malam dan bekerja siang hari demi menghidupi dan memberikan masa depan terbaik bagi anaknya. Perjuangan ini menunjukkan betapa besar cinta seorang ibu dan tekad yang kuat untuk mengatasi segala rintangan demi keluarga.
Pada tahun 1968, kehidupan Jackie berubah ketika ia menikah dengan Miguel “Mike” Bezos, seorang imigran Kuba yang kemudian mengadopsi Jeff dan menjadi sosok ayah yang penuh kasih dan mendukung. Bersama Mike, Jackie membangun keluarga yang hangat dan penuh cinta, di mana pendidikan dan nilai-nilai kerja keras selalu ditekankan.
Dukungan dan Peran Jackie dalam Kesuksesan Amazon
Salah satu fakta yang tidak banyak diketahui publik adalah bahwa Jackie dan Mike memberikan investasi awal kepada Jeff Bezos ketika ia memulai Amazon pada tahun 1995. Dengan berani, mereka menggelontorkan sekitar USD 245.000, sebuah jumlah yang sangat besar bagi keluarga biasa pada masa itu, sebagai bentuk dukungan finansial dan kepercayaan penuh terhadap visi Jeff.
Investasi ini menjadi fondasi penting yang membantu Jeff mengembangkan Amazon dari sebuah toko buku online kecil menjadi raksasa teknologi dengan pengaruh global. Di balik kesuksesan Jeff Bezos, ada sosok Jackie yang tanpa pamrih memberikan dukungan, baik secara emosional maupun finansial.
Jackie selalu menanamkan nilai ketekunan, kerja keras, dan pentingnya pendidikan kepada Jeff dan seluruh anggota keluarga. Hal ini tercermin dalam berbagai langkah yang diambil Jeff sepanjang karirnya, serta dalam kegiatan filantropi yang dijalankan keluarga Bezos.

www.service-ac.id
Filantropi, Pendidikan, dan Warisan Jackie Bezos
Sepanjang hidupnya, Jackie bersama suaminya sangat aktif dalam berbagai kegiatan filantropi, terutama yang berfokus pada pendidikan dan kesejahteraan anak-anak. Pada tahun 2000, mereka mendirikan Bezos Family Foundation, sebuah yayasan yang berfokus pada pengembangan potensi anak-anak melalui pendidikan.
Melalui yayasan ini, mereka meluncurkan berbagai program penting seperti:
- Vroom, sebuah inisiatif edukasi berbasis ilmu perkembangan otak anak yang membantu orang tua dan pengasuh memberikan stimulasi yang tepat sejak dini.
- Bezos Scholars Program, yang memberikan beasiswa dan kesempatan belajar bagi pelajar berprestasi di Amerika Serikat dan Afrika.
Jackie juga dikenal sebagai sosok yang sangat menghargai pendidikan, yang dibuktikan dengan keberhasilannya meraih gelar psikologi di usia 45 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa ia percaya bahwa pembelajaran adalah proses sepanjang hayat, sebuah pesan yang selalu ia tanamkan kepada anak dan cucu-cucunya.
Selain itu, Jackie aktif mendukung penelitian kanker, terutama imunoterapi, melalui donasi besar di Seattle’s Fred Hutchinson Cancer Center. Komitmen ini menunjukkan bahwa Jackie memiliki kepedulian mendalam terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat.
Kehidupan Keluarga dan Kenangan yang Tak Terlupakan
Sebagai seorang nenek, Jackie sangat dicintai oleh 11 cucunya. Ia dikenal dengan julukan “Marmie” dan selalu mengadakan acara “Camp Marmie” setiap musim panas, sebuah tradisi yang penuh dengan kegiatan kreatif, petualangan, dan tawa yang mempererat ikatan keluarga.
Jackie selalu menjadi sumber inspirasi dan kekuatan dalam keluarga. Kasih sayangnya yang tulus dan semangatnya yang tak pernah padam membuat ia menjadi sosok yang selalu dirindukan dan dihormati.
Pesan Cinta dari Jeff Bezos dan Penghormatan Keluarga
Jeff Bezos menyampaikan pesan yang sangat menyentuh hati kepada publik dan keluarga besarnya:
“Ibu saya mulai dewasa lebih cepat dari biasanya… dia mencintai saya dengan sepenuh hati, dan sepanjang hidupnya, daftar orang yang dicintainya terus bertambah… Aku akan menyimpan dia dengan aman di hatiku selamanya.”
Keluarga Bezos juga meminta agar sebagai penghormatan, alih-alih mengirim bunga, masyarakat dan kerabat yang ingin memberikan penghormatan dapat melakukan donasi kepada organisasi amal atau melakukan perbuatan baik atas nama Jackie. Ini menjadi wujud penghormatan terhadap nilai-nilai hidup yang ia junjung tinggi.
Pengaruh Sosial dan Budaya
Kisah hidup Jackie Bezos mengingatkan kita akan kekuatan kasih sayang seorang ibu dan pentingnya dukungan keluarga dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Perjuangannya sebagai ibu muda, pengusaha filantropi, dan pejuang penyakit neurodegeneratif telah menginspirasi banyak orang.
Kisah Jackie juga mengangkat kesadaran masyarakat terhadap Lewy Body Dementia, sebuah penyakit yang kurang dikenal namun berdampak besar terhadap kualitas hidup penderitanya dan keluarga mereka. Melalui publikasi ini, diharapkan lebih banyak penelitian, perhatian, dan dukungan dapat diberikan untuk pasien LBD di seluruh dunia.
Kesimpulan
Jacklyn “Jackie” Gise Bezos bukan hanya ibu dari seorang visioner bisnis, tetapi juga sosok perempuan kuat yang telah menjalani kehidupan penuh perjuangan, cinta, dan dedikasi. Dari menghadapi tantangan menjadi ibu tunggal muda, mendukung perkembangan bisnis raksasa, hingga berjuang melawan penyakit yang melemahkan, Jackie telah meninggalkan warisan yang tak ternilai.
Warisan Jackie tidak hanya dalam bentuk materi atau bisnis, tetapi juga dalam nilai-nilai kehidupan, cinta keluarga, dan komitmen sosial yang akan terus menginspirasi generasi berikutnya. Meski kini ia telah tiada, semangat dan cintanya akan selalu hidup dalam kenangan dan tindakan nyata keluarga serta masyarakat yang ia sentuh.