
Kota Pati, Mata4.com — Belakangan ini, publik dibuat penasaran sekaligus terhibur oleh pernyataan artis multitalenta Soimah yang mengaku pernah melakukan “ospek” terhadap pacar anaknya. “Ospek” di sini tentu bukan ospek ala mahasiswa baru di kampus, tapi lebih ke cara khas seorang calon mertua untuk menguji dan mengenal lebih jauh sosok pasangan anaknya.
Tapi pertanyaannya, perlukah calon mertua melakukan “ospek” semacam ini? Apakah hal tersebut memang penting untuk menjaga keharmonisan keluarga, atau justru berpotensi menimbulkan konflik?
Mari kita kupas tuntas dari sisi psikolog dan sosial supaya kamu bisa tahu, apakah tindakan “ospek” calon mertua itu baik atau malah sebaliknya.
Soimah dan Kisah “Ospek” Pacar Anaknya yang Bikin Ngakak
Kalau bicara soal Soimah, kita tentu sudah tahu gaya unik dan apa adanya yang membuatnya berbeda dari selebriti lain. Dalam beberapa kesempatan, Soimah blak-blakan mengaku pernah menguji pacar anaknya sebelum benar-benar menerima mereka. Misalnya, menanyakan hal-hal yang cukup dalam, mengamati cara mereka berinteraksi dengan anaknya, bahkan melihat bagaimana mereka bersikap di depan orang tua.
Tentu, cerita ini dibungkus dengan gaya jenaka khas Soimah sehingga terdengar lucu dan ringan. Namun, di balik tawa, ada pesan serius: sebagai orang tua, Soimah ingin memastikan anaknya berada di tangan yang tepat.
Perlukah Calon Mertua “Ospek” Pacar Anak?
Pada dasarnya, keinginan orang tua untuk mengenal pasangan anaknya adalah hal yang sangat alami. Mereka tentu ingin memastikan anak yang mereka cintai tidak hanya mendapatkan pasangan yang baik dari segi pribadi, tapi juga yang bisa membawa kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup.
Namun, bukan berarti “ospek” harus dilakukan secara kaku dan penuh tekanan. Menurut dr. Irma Rachmawati, M.Psi, seorang psikolog keluarga, ada cara yang tepat dan cara yang justru berpotensi merusak hubungan.
“Orang tua memang wajar ingin tahu siapa sebenarnya calon pasangan anaknya. Tapi pendekatan yang digunakan harus berbasis rasa hormat dan komunikasi yang sehat,” ujar dr. Irma.
Ia menambahkan, “Jika terlalu menekan atau terlalu menginterogasi, pasangan anak bisa merasa tidak nyaman, dan ini bisa menciptakan jarak emosional yang akhirnya berdampak buruk pada hubungan mereka.”

www.service-ac.id
Apa Dampak Positif dan Negatif dari “Ospek” Calon Mertua?
Dampak Positif
- Membangun Kepercayaan
Jika calon mertua bersikap terbuka dan ramah, ini bisa menciptakan rasa percaya antara dua keluarga. Pasangan anak juga merasa lebih diterima. - Memastikan Kecocokan
Orang tua bisa mengenal lebih dalam karakter dan latar belakang pasangan anak, sehingga mengurangi potensi konflik di masa depan. - Memberi Dukungan Emosional
Tindakan ini juga menunjukkan kepedulian orang tua terhadap kebahagiaan anaknya.
Dampak Negatif
- Membuat Pasangan dan Anak Merasa Tertekan
Jika cara yang dipakai terlalu keras, pasangan anak bisa merasa diuji secara berlebihan sehingga stres. - Risiko Konflik
Tekanan dari orang tua bisa menyebabkan pasangan anak merasa tidak nyaman, dan berpotensi menimbulkan pertengkaran. - Mengurangi Kemandirian Anak
Anak bisa merasa pilihan dan privasinya diabaikan, sehingga menimbulkan rasa tidak dihargai.
Bagaimana Cara “Ospek” yang Sehat dan Menyenangkan?
Kalau kamu seorang calon mertua yang ingin mengenal pasangan anak dengan cara yang positif, berikut beberapa tips dari psikolog:
- Mulai dengan Percakapan Santai
Jangan langsung “uji” atau tanya pertanyaan berat. Mulailah dari ngobrol ringan, tentang hobi, pekerjaan, atau cita-cita mereka. - Tunjukkan Sikap Terbuka dan Tidak Menghakimi
Jadikan momen ini sebagai kesempatan mengenal teman baru, bukan sebagai ajang mencari-cari kesalahan. - Hormati Privasi Anak dan Pasangannya
Jangan memaksa anak untuk membuka hal-hal yang tidak nyaman bagi mereka. - Berikan Ruang untuk Anak Membuat Keputusan
Biarkan anak yang menentukan jalannya hubungan, sementara kamu hanya memberi saran dan dukungan. - Perhatikan Sikap dan Bahasa Tubuh
Kadang-kadang, cara seseorang bertindak lebih berbicara daripada kata-kata mereka.
Kesimpulan: Perlukah Calon Mertua “Ospek” Pacar Anak?
Jawabannya adalah boleh, tapi dengan catatan. Tindakan mengenal calon pasangan anak adalah hal wajar dan perlu, asal dilakukan dengan cara yang menghargai perasaan semua pihak. Hindari sikap memaksa atau menuntut yang berlebihan. Sebaliknya, bangunlah komunikasi yang terbuka dan saling menghargai.
Seperti kata pepatah, keluarga adalah tempat di mana cinta dan pengertian tumbuh. Jadi, jadikan “ospek” calon mertua bukan sebagai ujian yang menakutkan, tapi sebagai jembatan untuk saling mengenal dan memahami.