
Jakarta, Mata4.com — Para pakar pendidikan menilai keberhasilan anak tidak semata ditentukan oleh banyaknya les tambahan, melainkan oleh nilai dan karakter yang ditanamkan orang tua sejak dini.
Psikolog anak dan keluarga, Ratih Ibrahim, menjelaskan bahwa pendidikan karakter menjadi fondasi penting dalam membentuk kepribadian anak. “Kejujuran, disiplin, rasa percaya diri, dan empati adalah bekal utama bagi anak untuk menghadapi tantangan di masa depan,” ujarnya dalam diskusi pendidikan di Jakarta, Sabtu (23/8).
Menurutnya, anak yang mendapatkan dukungan emosional dan teladan positif dari keluarga cenderung memiliki daya tahan yang lebih kuat, baik dalam akademik maupun kehidupan sosial.

Guru Besar Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Prof. Suryadi, menambahkan bahwa peran orang tua sangat menentukan arah perkembangan anak. “Anak belajar dari contoh. Jika orang tua menunjukkan sikap tanggung jawab dan konsistensi, anak akan menirunya,” kata Suryadi.
Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung pandangan tersebut. Survei lembaga itu menunjukkan bahwa anak-anak dengan pola asuh suportif cenderung memiliki motivasi belajar lebih tinggi, meski tidak mengikuti banyak les tambahan.
Sementara itu, sejumlah orang tua juga mulai mengubah pendekatan mereka. “Sekarang saya lebih memilih meluangkan waktu mendampingi anak belajar dan mendengarkan ceritanya, daripada hanya mendaftarkan ke banyak les,” kata Lestari, seorang ibu di Jakarta.
Para pakar berharap pendekatan pendidikan berbasis karakter ini dapat semakin diperkuat, sehingga anak-anak Indonesia tumbuh tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berintegritas dan siap menghadapi tantangan global.