
Jakarta, Mata4.com – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menanggapi usulan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengenai penyediaan gerbong khusus perokok di kereta jarak jauh. Gibran menyampaikan permintaan maaf dan menilai ada hal lain yang lebih mendesak untuk menjadi prioritas dibandingkan wacana tersebut.
Fokus pada Prioritas Lain
Menurut Gibran, kebijakan publik harus disusun berdasarkan skala kebutuhan masyarakat secara luas. Ia menilai penyediaan gerbong khusus perokok tidak sejalan dengan program kesehatan yang tengah dijalankan pemerintah, seperti pencegahan stunting, layanan kesehatan gratis, serta pengendalian konsumsi rokok melalui pembatasan iklan.
“Mohon maaf, ada hal lain yang lebih prioritas. Kalau bicara keterbatasan anggaran, sebaiknya diarahkan untuk hal-hal yang lebih mendukung masyarakat luas,” ujar Gibran dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (24/8).

Alternatif yang Lebih Mendesak
Gibran menekankan, bila PT Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki ruang fiskal untuk menambah fasilitas, maka prioritas yang lebih tepat adalah pembangunan ruang laktasi, ruang ganti popok bayi, toilet yang ramah disabilitas, serta fasilitas untuk ibu menyusui, lansia, dan balita.
“Kalau ada tambahan anggaran, sebaiknya untuk hal-hal yang lebih urgen. Misalnya fasilitas untuk ibu menyusui atau penyandang disabilitas,” tambahnya.
Usulan DPR
Sebelumnya, anggota DPR RI Nasim Khan mengusulkan agar PT KAI menyediakan satu gerbong khusus bagi penumpang perokok, terutama untuk perjalanan jarak jauh. Usulan ini disampaikan dengan alasan memberikan kenyamanan bagi penumpang yang merokok, serupa dengan fasilitas di sejumlah moda transportasi darat lainnya.
Tetap Tampung Aspirasi
Meski menegaskan bahwa usulan gerbong perokok bukan prioritas, Gibran menyatakan pemerintah tetap menghargai dan menampung aspirasi yang disampaikan anggota legislatif. Menurutnya, semua masukan akan dipertimbangkan sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan layanan transportasi publik ke depan.