Makassar, Mata4.com – Menteri Sosial, Tri Handayani, secara resmi menyerahkan santunan senilai Rp 5 juta kepada korban luka berat dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di Makassar beberapa waktu lalu. Langkah ini merupakan wujud nyata perhatian dan kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang terdampak langsung akibat peristiwa tersebut.
Penyerahan Santunan Langsung di Lokasi
Dalam kunjungan kerja yang dilaksanakan pada Jumat (5/9), Mensos Tri Handayani bertemu dengan sejumlah korban aksi demo di salah satu rumah sakit utama di Makassar. Santunan sebesar Rp 5 juta diberikan secara simbolis kepada perwakilan keluarga korban yang mengalami luka berat. Penyerahan ini juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, kepolisian, dan sejumlah pejabat terkait.
Tri Handayani mengatakan bahwa pemberian santunan tersebut dimaksudkan untuk meringankan beban biaya pengobatan, pemulihan, dan kebutuhan dasar korban selama masa pemulihan. “Ini adalah bentuk nyata perhatian pemerintah kepada warga yang mengalami dampak langsung dari kericuhan tersebut. Kami ingin memastikan mereka tidak merasa sendiri dalam menghadapi masa sulit ini,” ujarnya.
Kronologi Aksi Demonstrasi yang Berujung Kericuhan
Aksi demonstrasi di Makassar yang berlangsung pada awal September 2025 bermula dari serangkaian aspirasi masyarakat terkait sejumlah isu sosial dan ekonomi yang dinilai belum terakomodasi secara maksimal oleh pemerintah daerah dan pusat. Demonstrasi tersebut diikuti oleh ribuan massa yang menuntut penyelesaian berbagai permasalahan, termasuk pengangguran, kenaikan harga kebutuhan pokok, serta transparansi dalam pelaksanaan program pemerintah.
Namun, situasi berubah menjadi ricuh ketika terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan. Kericuhan ini menyebabkan beberapa pengunjuk rasa mengalami luka berat, bahkan beberapa di antaranya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Pihak kepolisian dan pemerintah daerah segera mengambil langkah pengamanan dan melakukan negosiasi agar situasi kembali kondusif.
Respons Cepat Pemerintah dan Penanganan Korban
Menanggapi insiden ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial bersama dengan pemerintah daerah dan kepolisian langsung bergerak cepat untuk menanggulangi dampak sosial dari kericuhan tersebut. Penanganan korban menjadi prioritas utama, dengan penyediaan layanan medis, psikososial, serta santunan untuk meringankan beban mereka.
Tri Handayani menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen memberikan perlindungan penuh kepada korban, tidak hanya secara finansial melalui santunan, tetapi juga melalui berbagai program rehabilitasi kesehatan dan dukungan psikologis.
“Korban bukan hanya membutuhkan bantuan medis, tapi juga dukungan moral dan psikologis agar dapat pulih sepenuhnya,” jelas Mensos.
Imbauan dan Harapan Mensos untuk Masyarakat
Dalam kesempatan tersebut, Mensos juga mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dengan cara yang damai dan konstruktif. Ia menekankan pentingnya dialog terbuka dan penyelesaian masalah melalui jalur hukum yang berlaku.
“Ketegangan dan kericuhan hanya akan merugikan semua pihak. Mari kita ciptakan suasana yang kondusif agar pembangunan dan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan tanpa hambatan,” tutur Tri Handayani.
Upaya Pemerintah untuk Mencegah Konflik Serupa
Pemerintah daerah Makassar bersama aparat keamanan dan Kementerian Sosial berencana meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan masyarakat guna mencegah terjadinya konflik serupa di masa depan. Pendekatan preventif akan dilakukan melalui penguatan peran forum dialog masyarakat, peningkatan transparansi program pemerintah, serta penanganan keluhan secara cepat dan tepat.
Selain itu, pemerintah juga tengah mengintensifkan program-program sosial dan ekonomi untuk mengatasi akar permasalahan yang menjadi latar belakang demonstrasi, seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan sosial.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Penanganan korban aksi demonstrasi ini mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan, termasuk organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat yang aktif dalam bidang sosial dan kemanusiaan. Mereka mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam memberikan santunan dan pelayanan bagi korban.
Beberapa tokoh masyarakat mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga persatuan dan ketertiban, serta menyalurkan aspirasi melalui mekanisme yang sesuai agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat luas.
Tantangan dalam Menjaga Kondusivitas Sosial
Kasus aksi demonstrasi yang berujung ricuh ini menjadi pengingat penting akan tantangan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat dalam menjaga stabilitas sosial. Kompleksitas masalah sosial-ekonomi dan politik memerlukan penanganan yang komprehensif serta keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan.
Selain penegakan hukum dan keamanan, dialog serta pendekatan sosial budaya menjadi kunci utama dalam menciptakan harmoni dan mencegah konflik horizontal di masyarakat.
Penutup
Penyerahan santunan oleh Menteri Sosial Tri Handayani kepada korban luka berat aksi demo di Makassar merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan dan dukungan kepada warganya yang terdampak konflik sosial. Pemerintah berharap kejadian serupa tidak terulang dan mengajak semua pihak untuk mengutamakan perdamaian dan dialog dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

