
New York, Mata4.com — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menjadi sorotan dunia internasional setelah menyampaikan pidato dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 yang digelar di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. Salah satu tokoh dunia yang secara terbuka mengapresiasi pidato tersebut adalah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump.
Dalam unggahan media sosial pribadinya pada Rabu (24/9) malam waktu setempat, Trump menyebut pidato Prabowo sebagai salah satu yang paling mengesankan di forum internasional. Ia menilai Prabowo sebagai pemimpin yang tegas, patriotik, dan menunjukkan karakter kepemimpinan yang dibutuhkan oleh dunia saat ini.
“Pidato hebat oleh Presiden Prabowo di PBB. Tegas, patriotik, dan menunjukkan kepemimpinan sejati. Dunia membutuhkan lebih banyak pemimpin seperti dia,” tulis Trump melalui akun media sosial resminya, tanpa menyebut secara spesifik bagian mana dari pidato yang dimaksud.
Pernyataan itu segera menarik perhatian media internasional dan publik di Indonesia, mengingat hubungan yang cukup hangat antara Trump dan sejumlah tokoh di Asia Tenggara selama masa kepresidenannya.
Isi Pidato: Seruan untuk Perdamaian dan Keadilan Global
Dalam pidatonya yang berlangsung selama sekitar 15 menit, Presiden Prabowo menyoroti berbagai tantangan global yang tengah dihadapi umat manusia, mulai dari krisis iklim, konflik bersenjata, kemiskinan ekstrem, hingga ketimpangan pembangunan antarnegara. Ia juga menyerukan pentingnya reformasi sistem multilateral agar lebih mencerminkan keadilan dan kepentingan seluruh negara, bukan hanya kekuatan besar dunia.
“Indonesia percaya bahwa perdamaian tidak akan tercapai selama keadilan tidak ditegakkan. Kita memerlukan sistem global yang adil, inklusif, dan berbasis pada prinsip kesetaraan,” ujar Prabowo dalam pidatonya.
Presiden juga menyatakan bahwa Indonesia siap berperan aktif sebagai jembatan dialog antara negara-negara yang berselisih, dan tetap konsisten dalam kebijakan luar negeri bebas aktif.
Pidato ini disampaikan dalam Bahasa Inggris dan disambut tepuk tangan dari beberapa delegasi yang hadir dalam ruang sidang.
Respons Dalam Negeri dan Internasional
Pujian dari Donald Trump bukan satu-satunya respons positif terhadap penampilan Presiden Prabowo di forum tersebut. Beberapa diplomat dan pengamat politik internasional turut mengapresiasi sikap Indonesia yang tetap konsisten dengan pendekatan damai dan inklusif.
Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stéphane Dujarric, dalam konferensi pers harian, menyatakan bahwa PBB menyambut baik kontribusi Indonesia dalam mendorong dialog dan kerja sama internasional.
Sementara itu, pengamat hubungan internasional dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Riza Patria, menilai pidato Prabowo merefleksikan arah kebijakan luar negeri Indonesia yang lebih proaktif namun tetap moderat.
“Apa yang disampaikan Presiden Prabowo sangat relevan di tengah ketegangan global saat ini. Seruan untuk reformasi global, solidaritas, dan perdamaian adalah pesan penting yang mencerminkan posisi strategis Indonesia sebagai negara demokrasi besar di dunia,” ujar Riza dalam wawancara via daring, Kamis (25/9).
Konteks Pujian Trump: Apresiasi atau Strategi?
Donald Trump dikenal sering memberikan pujian terbuka kepada para pemimpin dunia yang ia anggap memiliki karakter kuat dan berani. Dalam konteks Prabowo, pujian ini dinilai sebagai bentuk penghargaan terhadap pidato yang dianggap sejalan dengan retorika nasionalisme dan kemandirian yang juga sering ia suarakan selama menjabat sebagai presiden.
Namun demikian, sejumlah analis menilai bahwa pernyataan Trump tidak bisa dilepaskan dari konteks politik dalam negeri Amerika Serikat, di mana ia kembali mencalonkan diri dalam pemilu presiden 2026. Trump diketahui sedang berusaha memperkuat citra kepemimpinan globalnya, termasuk dengan menyebutkan nama-nama pemimpin negara lain yang ia kagumi.
Peneliti senior di Center for Strategic and International Studies (CSIS), Natasha Safira, mengatakan bahwa meskipun pujian tersebut positif, Indonesia perlu tetap menjaga independensi dan tidak terbawa arus politik tokoh asing.
“Penting bagi pemerintah untuk tetap menjunjung tinggi prinsip non-intervensi dan independensi dalam hubungan internasional. Pujian dari tokoh manapun harus dilihat sebagai apresiasi, bukan sebagai bentuk afiliasi politik,” ujarnya.
Dampak terhadap Citra Indonesia di Dunia
Penampilan Presiden Prabowo di PBB dan respons positif dari berbagai pihak dinilai turut meningkatkan profil Indonesia di kancah internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia terus menguatkan peran sebagai negara berkembang yang aktif dalam forum-forum global, termasuk dalam isu perubahan iklim, perdamaian dunia, dan pembangunan berkelanjutan.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk PBB, Dr. Desra Percaya, menyebut pidato Prabowo sebagai salah satu momen diplomatik penting bagi Indonesia tahun ini.
“Kehadiran dan pernyataan Presiden dalam forum internasional seperti PBB sangat penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis di berbagai isu global,” ungkap Desra.
Penutup
Meski bukan tanpa kritik, pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB ke-80 telah mendapat sorotan positif dari berbagai kalangan. Apresiasi dari tokoh dunia seperti Donald Trump menjadi catatan tersendiri dalam perjalanan diplomasi Indonesia, terutama di bawah kepemimpinan baru.