Jakarta, Mata4.com — Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Indonesia untuk Palestina (API-Palestina) memadati kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Minggu pagi (12/10/2025). Aksi damai bertajuk “Indonesia Melawan Genosida” ini digelar sebagai bentuk protes terhadap kekerasan yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Berdasarkan pantauan lapangan pada pukul 06.40 WIB, peserta aksi yang mayoritas mengenakan pakaian putih mulai berdatangan sejak waktu subuh. Mereka membawa bendera Merah Putih dan bendera Palestina, serta mengenakan selendang dan atribut khas Palestina sebagai simbol solidaritas.
Beberapa peserta juga terlihat membawa bendera Israel yang dicoret-coret serta gambar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan dan tindakan militer Israel di Gaza.
“Aksi ini adalah bentuk suara rakyat Indonesia untuk menentang genosida yang terus terjadi di Palestina. Kami menuntut keadilan dan kemanusiaan,” ujar salah satu peserta aksi, di sela-sela kegiatan.
Suasana Aksi dan Pengamanan
Aksi diawali dengan penampilan seniman angklung jalanan dan musik-musik dukungan untuk Palestina, yang menambah semangat massa. Suara lantunan takbir dan seruan solidaritas menggema di sekitar kawasan Monas.
Pihak kepolisian terlihat melakukan pengamanan ketat di area Patung Kuda. Arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan ditutup, sementara akses dari Jalan Medan Merdeka Barat masih terbuka dan kendaraan masih dapat melintas secara terbatas.
“Kami sudah melakukan pengaturan lalu lintas dan penjagaan agar kegiatan berlangsung tertib dan damai,” ujar salah satu petugas kepolisian yang bertugas di lokasi.

Latar Belakang Aksi
Sehari sebelumnya, panitia aksi yang tergabung dalam gerakan “Indonesia Melawan Genosida” telah melakukan konsolidasi bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, dan mahasiswa.
Koordinator API-Palestina, Syauki Hafiz, mengatakan aksi kali ini merupakan respon terhadap kabar adanya gencatan senjata di Gaza. Ia menyebut kabar tersebut membawa kelegaan, tetapi perjuangan untuk menghentikan kekerasan belum selesai.
“Sebelumnya kita sudah menyiapkan aksi besar karena genosida sudah berlangsung hampir tiga tahun. Alhamdulillah ada kabar gencatan senjata, tapi kita tahu potensi pelanggaran masih bisa terjadi,” kata Syauki di Jakarta, Sabtu (11/10/2025).
Menurut Syauki, Indonesia perlu berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan memastikan pelanggaran kemanusiaan tidak terulang.
“Kami ingin Indonesia ikut aktif memastikan genosida tidak terulang lagi. Gencatan senjata bukan akhir, tapi awal dari perjuangan kemanusiaan,” tegasnya.
Konteks Politik dan Diplomasi
Aksi solidaritas ini juga mendapat perhatian publik setelah Presiden Prabowo Subianto menyampaikan gagasan “Two State Solution” di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menekankan pentingnya pendekatan damai dan politik merangkul untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah.
Baca Juga:
prajurit tni gugur di teluk bintuni
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri juga terus mendorong pengiriman bantuan kemanusiaan dan pasukan perdamaian untuk Palestina, sekaligus menyerukan penghentian permanen tindakan kekerasan terhadap warga sipil di Gaza.
Penutup
Hingga pukul 09.00 WIB, aksi “Indonesia Melawan Genosida” masih berlangsung dengan tertib dan damai. Massa secara bergantian menyampaikan orasi kemanusiaan dan doa bersama untuk warga Palestina.
Aparat gabungan dari TNI dan Polri tetap bersiaga mengantisipasi potensi gangguan keamanan, sementara sebagian peserta aksi mulai meninggalkan lokasi setelah acara doa bersama selesai.
