Jakarta, Mata4.com — Aktris papan atas asal Australia, Nicole Kidman, baru-baru ini membagikan kisah pribadi yang menyentuh hati dalam sebuah wawancara dengan media kecantikan internasional, Allure. Dalam pernyataannya, Kidman mengungkapkan bahwa ia pernah mengalami fase dalam hidupnya di mana ia merasa minder dan tidak percaya diri karena warna kulitnya yang sangat terang.
Kidman, yang kini dikenal sebagai salah satu aktris paling disegani di dunia film internasional, mengaku bahwa ketika masih remaja, ia sempat merasa tidak nyaman dengan kulit pucatnya. Hal ini disebabkan oleh standar kecantikan yang populer pada zamannya, di mana kulit yang kecokelatan dianggap lebih menarik, sehat, dan sesuai dengan gambaran ideal perempuan cantik.
“Saya tumbuh di Australia, negara dengan banyak sinar matahari, dan di mana orang-orang sangat menyukai kulit tan atau kecokelatan. Sementara saya memiliki kulit yang sangat terang, bahkan pucat. Saya sempat membencinya, karena saya merasa berbeda dan tidak masuk dalam standar yang diinginkan,” ujar Kidman seperti dikutip dari wawancara eksklusif Allure yang diterbitkan awal Oktober 2025.
Menurut Kidman, rasa ketidaknyamanan tersebut membuatnya sempat mencoba berbagai cara untuk mengubah penampilannya agar terlihat “lebih sesuai” dengan tren kecantikan yang berlaku. Ia mengaku pernah menggunakan produk penggelap kulit (self-tanner), meskipun hasilnya tidak selalu membuatnya merasa lebih baik.
Namun, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman, ia mulai melihat sisi positif dari keunikan dirinya. “Saya perlahan belajar bahwa menerima diri sendiri adalah hal yang jauh lebih penting daripada mencoba menjadi orang lain,” kata Kidman.
Dari Minder Menjadi Inspirasi
Pernyataan Kidman ini menjadi sorotan publik, terutama karena ia dikenal sebagai simbol kecantikan klasik Hollywood dengan kulit putih pucat, rambut pirang, dan fitur wajah yang khas. Ia kini justru dianggap sebagai representasi dari keindahan alami dan elegan yang tidak terbatas pada satu definisi warna kulit.
Kidman menekankan bahwa kepercayaan diri tidak datang secara instan, tetapi merupakan hasil dari proses penerimaan dan perjalanan batin yang panjang.
“Kulit terang saya adalah bagian dari siapa saya. Dulu saya mencoba menyembunyikannya, sekarang saya memilih untuk merayakannya,” tegasnya.
Dukungan dari Publik dan Komunitas
Kisah Kidman menuai banyak reaksi positif dari netizen dan aktivis kecantikan yang mendorong kampanye self-love dan body positivity. Banyak yang memuji keterbukaannya dalam membagikan pengalaman yang bersifat pribadi, terutama karena isu ketidakpercayaan diri akibat standar kecantikan masih menjadi persoalan besar, terutama bagi generasi muda.
Seorang pengguna media sosial menulis, “Kita terbiasa berpikir orang terkenal tidak punya masalah seperti kita. Terima kasih, Nicole, sudah membagikan sisi rentanmu.”
Sementara itu, sejumlah psikolog dan pemerhati sosial juga menilai bahwa kisah Kidman menjadi penting karena menunjukkan bahwa tekanan sosial terhadap penampilan dapat dirasakan oleh siapa saja, termasuk publik figur sekalipun.
“Apa yang dialami Nicole Kidman sangat relevan. Standar kecantikan sering kali membuat banyak orang merasa tidak cukup baik, dan ini berdampak pada kesehatan mental mereka,” ujar Dr. Maria Sari, psikolog sosial dari Universitas Indonesia, dalam keterangannya kepada media.
Refleksi Terhadap Standar Kecantikan
Pernyataan Kidman turut membuka kembali perbincangan tentang bagaimana industri kecantikan dan media selama ini membentuk persepsi publik tentang ‘cantik’. Banyak kalangan menilai bahwa selama puluhan tahun, definisi kecantikan terlalu sempit dan tidak inklusif.
Berbagai studi menunjukkan bahwa persepsi terhadap kecantikan sering kali dipengaruhi oleh faktor budaya, ras, media, dan komersialisasi produk-produk kecantikan. Akibatnya, banyak individu — terutama perempuan — merasa perlu “menyesuaikan diri” agar diterima secara sosial.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, gerakan global untuk menerima keberagaman telah semakin menguat. Banyak tokoh publik yang mulai angkat suara tentang pentingnya mencintai tubuh dan karakteristik alami masing-masing. Nicole Kidman menjadi salah satu figur yang kini turut mendorong narasi positif tersebut.
“Kita tidak perlu mengubah siapa diri kita hanya untuk memenuhi harapan orang lain. Dunia akan menjadi lebih indah jika kita bisa menghargai keberagaman,” pungkas Kidman dalam wawancara tersebut.
Profil Singkat Nicole Kidman
Nicole Kidman lahir di Honolulu, Hawaii, pada 20 Juni 1967, namun besar di Sydney, Australia. Ia memulai karier akting sejak usia muda dan dikenal luas lewat film-film seperti Moulin Rouge!, The Others, The Hours (yang mengantarkannya pada piala Oscar), dan serial HBO Big Little Lies.
Selain dikenal karena aktingnya yang kuat dan beragam, Kidman juga aktif dalam berbagai kegiatan filantropi dan menjadi duta untuk organisasi internasional seperti UNICEF dan UN Women.

