Bekasi, Mata4.com – Pemerintah secara resmi menetapkan susu sebagai komponen utama dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak sekolah di seluruh Indonesia. Langkah ini menjadi salah satu tonggak penting dalam mewujudkan visi “Generasi Emas Indonesia 2045”, sekaligus realisasi nyata dari janji kampanye Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya gizi untuk pendidikan dan masa depan bangsa.
Kebijakan tersebut disusun dengan pendekatan ilmiah dan sosial ekonomi yang terukur. Tim Pakar Bidang Susu Badan Gizi Nasional (BGN), Prof. Epi Taufik, yang juga Guru Besar IPB, menegaskan bahwa susu bukan sekadar minuman pelengkap, melainkan sumber gizi utama bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan.
“Ini bukan hanya soal minuman, tapi tentang membangun fondasi gizi anak Indonesia. Kontribusi kalsium dari makanan sehari-hari baru sekitar 7–12 persen dari kebutuhan, sehingga tambahan dari susu menjadi sangat penting,” ujar Prof. Epi di Bogor, Senin (13/10).
Menurut BGN, setiap anak sekolah akan menerima porsi makan siang bergizi lengkap disertai satu sajian susu harian. Dalam jangka panjang, kebijakan ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting, meningkatkan konsentrasi belajar, dan memperkuat daya tahan tubuh anak-anak.
Dorong Peternak Lokal, Gerakkan Ekonomi Rakyat
Selain berdampak pada peningkatan gizi, Program MBG juga dirancang sebagai motor penggerak ekonomi rakyat. Pemerintah mewajibkan bahwa setiap produk susu yang digunakan dalam program ini mengandung minimal 20 persen susu segar dari peternak lokal.
Langkah ini tidak hanya memberikan manfaat gizi, tetapi juga memperkuat rantai pasok domestik di sektor peternakan dan industri olahan susu nasional.

“Kebijakan ini menyehatkan anak-anak sekaligus menyejahterakan peternak. Manfaatnya ganda: gizi naik, ekonomi rakyat bergerak,” tegas Prof. Epi.
Dengan adanya kebijakan tersebut, ratusan koperasi susu di daerah sentra seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara berpotensi mengalami peningkatan produksi signifikan. Pemerintah juga tengah menyiapkan mekanisme pembinaan dan subsidi untuk memastikan kualitas susu lokal memenuhi standar gizi MBG.
Transparansi dan Akuntabilitas Pelaksanaan
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan bahwa pelaksanaan Program MBG akan dijalankan secara transparan, akuntabel, dan berbasis data gizi seimbang. Setiap daerah diwajibkan melaporkan hasil distribusi dan dampak program secara berkala.
“Janji kampanye kini sudah diwujudkan melalui MBG. Setiap kotak susu yang diminum anak sekolah adalah simbol kerja nyata pemerintah untuk membangun masa depan bangsa,” ujar Hida.
BGN juga berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kesehatan untuk memastikan integrasi antara program gizi, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Menuju Indonesia Emas 2045
Program Makan Bergizi Gratis bukan sekadar kebijakan sosial, melainkan investasi jangka panjang untuk kualitas sumber daya manusia. Dengan memperkuat fondasi gizi anak sejak dini, pemerintah berharap dapat mencetak generasi yang lebih sehat, produktif, dan kompetitif di kancah global.
Baca Juga:
dpr usulkan bulog setara kementerian istana merespons
Kebijakan ini juga mencerminkan arah pembangunan baru di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran, yang menempatkan gizi dan kesejahteraan rakyat sebagai kunci utama keberlanjutan bangsa.
“Kita ingin memastikan tidak ada anak Indonesia yang belajar dalam keadaan lapar atau kekurangan gizi. Inilah makna sejati kedaulatan pangan dan keadilan sosial,” ujar salah satu pejabat BGN dalam pernyataan tertulis.
Dengan setiap teguk susu yang diminum anak-anak Indonesia, tersimpan harapan besar untuk masa depan bangsa—masa depan yang kuat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.
