Jakarta, Mata4.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan proses penataan dan pembongkaran tiang-tiang bekas proyek monorel di sepanjang Jalan HR Rasuna Said akan diselesaikan pada awal tahun 2026.
Hal itu disampaikan Pramono saat ditemui di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Selasa (14/10/2025).
“Pokoknya doain bulan Januari tahun depan kita sudah mulai bersih-bersih (tiang monorel),” ujar Pramono.
Tak hanya di Rasuna Said, tiang pancang monorel yang juga mangkrak di kawasan Jalan Asia Afrika (Senayan) turut menjadi sasaran penertiban.
Selesaikan Mangkraknya Proyek Dua Dekade
Tiang-tiang monorel yang terbengkalai selama hampir dua dekade tersebut menjadi salah satu prioritas dalam penataan wajah kota Jakarta.
“Tolong doakan saja mudah-mudahan segera saya selesaikan,” kata Pramono.

Untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan, Pemprov DKI Jakarta telah bersurat ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jakarta serta PT Adhi Karya guna menelusuri status hukum proyek tersebut.
“Kami sedang menunggu arahan aparat penegak hukum. Saya sudah menulis surat ke Kejati dan sudah bertemu dengan Adhi Karya,” ungkapnya di Balai Kota, Rabu (23/7).
Tak Gentar Hadapi Klaim Lama
Pramono mengakui, penyelesaian proyek-proyek lama di Jakarta kerap diwarnai munculnya pihak-pihak yang mengaku punya kontribusi di masa lalu. Namun, ia menegaskan tidak akan terpengaruh.
“Biasalah di Jakarta ini, kalau ada keinginan untuk menyelesaikan, muncullah orang-orang yang dulu merasa punya kontribusi. Tapi saya yang begitu-begitu nggak peduli,” tegasnya.
Pemprov DKI juga telah mengirim surat resmi ke PT Adhi Karya agar segera melakukan pembongkaran fisik terhadap tiang-tiang monorel yang berdiri di Rasuna Said dan Asia Afrika.
Baca Juga:
eks dirut antam diperiksa terkait tppo
Keberadaan tiang-tiang itu dinilai mengganggu estetika kota, terutama karena proyek monorel yang dimulai sejak 2004 dan berhenti pada 2007 menyisakan sekitar 90 tiang pancang yang mangkrak hingga kini.
