Bekasi, Mata4.com – PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) resmi melakukan pergantian pucuk pimpinan sebagai bagian dari upaya menyehatkan maskapai nasional yang selama ini masih menghadapi tantangan finansial berat.
CEO BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa penggantian Direktur Utama dari Wamildan Tsani kepada Glenny H. Kairupan merupakan langkah strategis dalam memperkuat manajemen dan operasional perusahaan.
“Kita melihat perlu memasukkan tim yang lebih kuat. Jadi kalau dilihat di dalam tim, memang ada pergantian dirut,” ujar Rosan saat ditemui di Hotel The St. Regis, Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2025) malam.
Penyuntikan Modal dan Peran Ekspatriat
Rosan juga menegaskan, selain pergantian pimpinan, terdapat dua orang ekspatriat yang kini masuk ke jajaran manajemen Garuda. Mereka berasal dari latar belakang Singapore Airlines dan Qantas Airlines, yang dipercaya dapat memberikan kontribusi signifikan dalam perbaikan manajemen.
“Kita tidak setengah-setengah dalam menyehatkan Garuda ini,” tambahnya.

Upaya penyehatan ini juga diwujudkan melalui penyuntikan modal segar sebesar USD 400 juta untuk memperkuat struktur keuangan Garuda Indonesia yang selama ini masih mengalami tekanan.
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Baru
Perubahan manajemen Garuda diumumkan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Rabu (15/10/2025) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Rapat dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 75,04 persen dari total saham.
Susunan direksi terbaru Garuda Indonesia:
- Direktur Utama: Glenny H. Kairupan
- Wakil Direktur Utama: Thomas Sugiarto Oentoro
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Balagopal Kunduvara
- Direktur Niaga: Reza Aulia Hakim
- Direktur Operasi: Dani Haikal Iriawan
- Direktur Teknik: Mukhtaris
- Direktur Human Capital & Corporate Service: Eksitarino Irianto
- Direktur Transformasi: Neil Raymond Nills
Sementara dewan komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Fadjar Prasetyo, didukung oleh nama-nama seperti Chairal Tanjung dan Mawardi Yahya.
Langkah Strategis Restrukturisasi
RUPSLB menegaskan bahwa perubahan ini bukan sekadar rotasi biasa, melainkan bagian integral dari proses restrukturisasi dan penyehatan Garuda Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat memaksimalkan potensi dan mengembalikan maskapai penerbangan pelat merah ini ke jalur yang lebih sehat secara finansial dan operasional.
