Jakarta, Mata4.com — Jantung berdebar atau palpitasi adalah keluhan yang kerap dialami masyarakat dari berbagai usia. Banyak yang menyangka bahwa konsumsi kopi atau minuman berkafein menjadi penyebab utama munculnya gejala ini. Namun, sejumlah dokter dan pakar kesehatan menegaskan bahwa penyebab jantung berdebar tidak hanya sebatas konsumsi kafein saja.
Menurut dr. Rina Sari, spesialis jantung dari Rumah Sakit Umum Pusat Jakarta, jantung berdebar dapat dipicu oleh berbagai faktor yang melibatkan aspek fisik maupun psikologis. “Kopi memang dapat meningkatkan detak jantung sementara, tetapi stres, kelelahan, serta gangguan keseimbangan elektrolit juga berperan besar,” jelas dr. Rina dalam wawancara eksklusif dengan redaksi.
Faktor Penyebab Jantung Berdebar Selain Kopi
Selain konsumsi minuman berkafein, beberapa penyebab lain yang dapat memicu jantung berdebar antara lain:
- Stres dan Kecemasan: Kondisi mental yang penuh tekanan dapat meningkatkan hormon adrenalin, menyebabkan detak jantung menjadi cepat dan tidak teratur.
- Kurang Tidur: Tidur yang tidak cukup atau tidak berkualitas dapat memengaruhi irama jantung.
- Dehidrasi: Kekurangan cairan tubuh dapat menurunkan tekanan darah dan memicu palpitasi.
- Gangguan Elektrolit: Ketidakseimbangan kadar kalium, magnesium, dan natrium dapat mengganggu fungsi jantung.
- Pengaruh Obat-obatan: Beberapa jenis obat, terutama stimulan dan obat asma, dapat memicu jantung berdebar.
- Kondisi Medis: Aritmia, gangguan katup jantung, atau penyakit lain yang berkaitan dengan jantung bisa menjadi penyebab serius palpitasi.
Kapan Harus Waspada?
Dokter Rina mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala jantung berdebar yang terjadi berulang kali, terutama jika disertai gejala lain seperti nyeri dada, sesak napas, pingsan, atau kelelahan ekstrem. “Segera konsultasikan ke dokter apabila palpitasi mengganggu aktivitas atau menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan,” tambahnya.
Peran Pengelolaan Stres dan Gaya Hidup Sehat
Selain pemeriksaan medis, pengelolaan stres menjadi aspek penting dalam menjaga kesehatan jantung. Psikolog klinis, dr. Maya Putri, menekankan pentingnya teknik relaksasi seperti meditasi, olahraga ringan, dan tidur cukup untuk mengurangi kecemasan yang dapat memicu palpitasi.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, serta menghindari konsumsi berlebihan minuman berkafein sebagai langkah pencegahan.
Menghindari Asumsi dan Mitos
Dalam pemberitaan dan penyebaran informasi kesehatan, penting bagi masyarakat untuk mengedepankan sumber yang terpercaya dan verifikasi fakta. Asumsi yang berlebihan atau penyebaran informasi yang belum terbukti dapat menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu.
Redaksi berkomitmen untuk menyajikan informasi yang akurat dan berimbang, dengan mengacu pada pendapat para ahli dan data resmi dari lembaga kesehatan.
Penutup
Jantung berdebar memang bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, namun tidak selalu menunjukkan kondisi yang serius. Oleh karena itu, menjaga pola hidup sehat, memahami penyebab yang beragam, dan melakukan pemeriksaan medis secara rutin sangat dianjurkan.
Kami akan terus memantau perkembangan informasi terkait kesehatan jantung dan siap memberikan update berdasarkan riset dan keterangan dari para profesional kesehatan.

