Palopo, Mata4.com — Sejumlah sekolah dasar di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, tampak lebih semarak dari biasanya pada hari Jumat (17/10). Suasana ceria tampak mewarnai jam istirahat para siswa, terutama ketika mereka menyambut menu makan siang dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang hari itu hadir dalam versi lebih spesial.
Pemberian menu istimewa tersebut bertepatan dengan hari ulang tahun Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang kini memasuki usia ke-74. Meski tidak ada perayaan khusus, beberapa sekolah dasar di wilayah Palopo diketahui menyajikan variasi menu MBG yang berbeda dari hari-hari biasa.
Menu Spesial dan Antusiasme Siswa
Di SD Negeri 5 Palopo, para siswa tampak antusias saat menerima makanan dari dapur sekolah. Jika biasanya menu MBG terdiri dari nasi, sayur, dan satu lauk utama, hari itu mereka mendapatkan sajian lengkap seperti nasi, ayam goreng, telur balado, sayur lodeh, buah pisang, dan susu kotak.
“Saya senang sekali makanannya enak hari ini. Ada ayam goreng, telurnya juga enak,” kata Aisyah (10), salah satu siswa kelas 4 yang ditemui usai makan siang.
Hal serupa diungkapkan oleh Rafi, siswa kelas 5, yang menyebut menu hari itu lebih mengenyangkan dan membuatnya semangat kembali belajar di kelas.
“Biasanya nasi dan tempe, sekarang lebih banyak lauk. Rasanya enak, kenyang juga,” ujarnya.
Penjelasan Pihak Sekolah
Kepala Sekolah SD Negeri 5 Palopo, Suryani, S.Pd., mengatakan bahwa perubahan menu MBG pada hari itu tetap berada dalam koridor panduan gizi dari pemerintah pusat. Tidak ada instruksi khusus mengenai hari ulang tahun presiden, namun pihak sekolah berinisiatif menyajikan menu yang lebih bervariasi untuk meningkatkan semangat siswa.
“Tidak ada perintah langsung dari pemerintah pusat untuk merayakan ulang tahun Presiden. Namun, karena ini bertepatan dengan tanggal tersebut, kami menyajikan menu yang sedikit berbeda dari biasanya,” jelasnya.
Menurutnya, program MBG telah membawa dampak positif di sekolah, terutama dalam hal kehadiran siswa dan perhatian mereka terhadap pelajaran. Suryani menambahkan bahwa semua bahan makanan diperoleh dari penyedia lokal yang telah bekerja sama dengan sekolah dan Dinas Pendidikan.
Klarifikasi Dinas Pendidikan
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo, Andi Rasyid, M.Pd., menyebutkan bahwa pemberian menu istimewa bukan merupakan bentuk kampanye atau pemujaan terhadap tokoh tertentu, melainkan bagian dari variasi sajian yang masih berada dalam standar gizi yang ditentukan.
“Kami ingin menegaskan bahwa pelaksanaan MBG adalah murni program layanan gizi untuk anak-anak sekolah. Tidak ada unsur politik di dalamnya. Kebetulan saja hari ini bertepatan dengan ulang tahun Presiden, namun tidak ada instruksi untuk merayakan atau membuat acara khusus,” kata Andi.
Ia menjelaskan bahwa program MBG terus dipantau oleh tim pengawas dari dinas terkait, termasuk Dinas Kesehatan, guna memastikan kualitas makanan dan keamanan pangan tetap terjaga.
Dukungan Orang Tua dan Dampak Positif
Sejumlah orang tua siswa menyambut baik program MBG, apalagi ketika anak-anak mereka mendapatkan makanan yang sehat dan lezat. Seorang wali murid, Nurhaliza, mengungkapkan bahwa anaknya kini lebih semangat berangkat sekolah sejak program ini dilaksanakan.
“Sekarang anak saya tidak pernah bolos. Katanya di sekolah ada makan siang yang enak. Itu sangat membantu kami juga di rumah,” tuturnya.
Selain membantu pemenuhan gizi siswa, MBG disebut berperan dalam mengurangi beban ekonomi keluarga dan mendorong gaya hidup sehat sejak dini.
Latar Belakang Program MBG
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program ini ditujukan untuk memberikan makanan bergizi secara gratis kepada anak-anak sekolah dasar dan menengah secara bertahap di seluruh Indonesia.
Pelaksanaan program ini dimulai pada pertengahan tahun 2025 dan ditargetkan mencakup seluruh daerah pada tahun-tahun mendatang. Selain bertujuan untuk menekan angka stunting, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya konsentrasi dan prestasi belajar peserta didik.
Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lebih dari 15.000 sekolah di berbagai provinsi telah mulai menerima bantuan MBG per Oktober 2025.

