Maluku, Mata4.com — Wilayah Maluku diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,1 pada Selasa pagi (21/10). Gempa tersebut terjadi sekitar pukul 07.15 WIB dan berpusat di laut pada kedalaman sekitar 10 kilometer, tepatnya sekitar 50 kilometer sebelah timur laut Kota Ambon, Maluku. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada.
Kepala BMKG Stasiun Ambon, Rina Sari, menjelaskan bahwa gempa ini merupakan fenomena tektonik yang sering terjadi di wilayah Indonesia, terutama di daerah rawan gempa seperti Maluku yang berada di kawasan ring of fire atau cincin api Pasifik.
“Gempa ini termasuk kategori sedang dan tidak berpotensi tsunami. Namun demikian, kami tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan gempa susulan,” ujarnya.
Dampak dan Respon Masyarakat
Masyarakat di Kota Ambon dan sekitarnya melaporkan merasakan getaran gempa, yang berlangsung selama beberapa detik. Sejauh ini belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut. Namun, pihak berwenang terus melakukan pemantauan untuk memastikan keamanan warga.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku telah dikerahkan untuk memantau lokasi-lokasi rawan dan memberikan sosialisasi kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat. Kepala BPBD Maluku, Andi Putra, menyatakan bahwa pihaknya telah meningkatkan status siaga dan siap merespons bila terjadi situasi darurat.
“Kami terus berkoordinasi dengan BMKG dan instansi terkait untuk memastikan seluruh masyarakat aman. Kami juga mengingatkan warga agar selalu siap dengan prosedur evakuasi,” tambah Andi.
Pentingnya Kesiapsiagaan Masyarakat
Pakar gempa dan kebencanaan mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap risiko gempa bumi. Langkah-langkah kesiapsiagaan seperti mengenali jalur evakuasi, menyiapkan peralatan darurat, serta mengikuti informasi resmi sangat krusial untuk meminimalkan dampak bencana.
Dr. Sari Handayani, ahli kebencanaan dari Universitas Indonesia, menekankan:
“Indonesia berada di kawasan rawan gempa dan tsunami, sehingga kesiapsiagaan masyarakat adalah hal utama. Informasi dari BMKG harus selalu dipantau dan diikuti dengan tindakan yang tepat.”
Pemantauan dan Informasi Resmi
BMKG terus memantau aktivitas gempa di wilayah Maluku dan sekitarnya. Masyarakat diminta untuk mengakses informasi terbaru melalui kanal resmi BMKG dan media terpercaya agar terhindar dari informasi hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan.
Pemerintah daerah juga mengimbau warga untuk tidak mudah terprovokasi oleh berita yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan dari petugas.

