Lampung, Mata4.com — Sepuluh siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Pringsewu, Lampung, diduga mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi jajanan yang dijual di lingkungan sekolah. Kejadian ini terjadi pada Rabu pagi dan langsung memicu tindakan cepat dari pihak sekolah serta tenaga medis untuk memberikan penanganan kepada siswa yang terdampak.
Kronologi Kejadian
Kejadian bermula sekitar pukul 09.30 WIB, ketika beberapa siswa mulai menunjukkan gejala tidak biasa, seperti mual, muntah, dan keluhan sakit perut yang intens. Menurut keterangan guru wali kelas, para siswa sudah mengonsumsi jajanan dari kantin sekolah sekitar satu jam sebelumnya. “Beberapa siswa mengeluh perut mereka sakit dan mulai muntah-muntah. Kami segera membawa mereka ke ruang UKS dan kemudian menghubungi pihak Puskesmas untuk bantuan medis,” ungkap guru tersebut.
Setelah mendapat laporan, pihak sekolah bersama petugas kesehatan segera membawa sepuluh siswa yang mengalami gejala keracunan ke Puskesmas Pringsewu untuk mendapatkan perawatan. Kondisi darurat ini membuat pihak sekolah dan orang tua siswa panik namun berupaya memberikan penanganan secepat mungkin.
Penanganan Medis dan Kondisi Terkini
Kepala Puskesmas Pringsewu, dr. Ani Wahyuni, menyatakan bahwa para siswa segera mendapat perawatan intensif. “Kami melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memberikan terapi cairan infus untuk mengatasi dehidrasi akibat muntah. Obat anti-mual dan penawar rasa sakit juga diberikan untuk membantu meringankan gejala,” jelasnya.
Hingga Kamis pagi, sebagian besar siswa sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan dan dalam kondisi stabil. Namun, mereka tetap mendapatkan pemantauan ketat dari tim medis untuk memastikan tidak terjadi komplikasi. “Kami akan terus memonitor sampai kondisi mereka benar-benar pulih dan aman untuk kembali ke aktivitas sekolah,” tambah dr. Ani.
Investigasi Sumber Keracunan
Pihak sekolah bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu langsung melakukan investigasi untuk mengidentifikasi penyebab keracunan. Sampel jajanan yang diduga menjadi sumber masalah telah diambil dari kantin sekolah dan dikirim ke laboratorium untuk diuji kandungan serta kebersihannya.
Kepala Sekolah SD yang bersangkutan, Bapak Hasanudin, menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas kejadian ini. “Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan berkomitmen untuk memperketat pengawasan makanan yang dijual di lingkungan sekolah. Keamanan dan kesehatan siswa adalah prioritas utama kami,” katanya.
Dia juga menambahkan, “Kami akan bekerja sama dengan pihak kesehatan dan dinas terkait untuk memastikan jajanan yang beredar aman dan layak konsumsi, serta memberikan edukasi kepada penjual agar lebih mematuhi standar kebersihan dan kesehatan.”
Imbauan dari Dinas Kesehatan dan Upaya Pencegahan
Dinas Kesehatan Pringsewu mengeluarkan imbauan kepada seluruh sekolah dan orang tua murid agar lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan jajanan yang dikonsumsi anak-anak. Kepala Dinas Kesehatan, dr. Ratna Dewi, menegaskan pentingnya edukasi tentang keamanan pangan dan kebersihan. “Kita harus terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya memilih makanan yang sehat dan higienis, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap keracunan,” ujarnya.
Dinas juga berencana melakukan pengawasan lebih ketat dan inspeksi rutin ke kantin-kantin sekolah untuk memastikan standar kesehatan terpenuhi. “Langkah ini penting agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tambah dr. Ratna.
Respon dan Dukungan dari Orang Tua
Orang tua siswa yang anaknya dirawat di Puskesmas menyampaikan keprihatinan mereka dan berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Seorang orang tua, Ibu Sari, mengatakan, “Kami sangat cemas dan berharap sekolah serta pemerintah bisa lebih serius mengawasi jajanan anak-anak agar mereka bisa belajar dengan tenang tanpa khawatir soal kesehatan.”
Beberapa orang tua juga mengusulkan adanya pelatihan dan sosialisasi terkait keamanan pangan di sekolah-sekolah agar para penjual jajanan dan siswa lebih paham pentingnya kebersihan makanan.
Penegakan Kode Etik Jurnalistik dalam Peliputan
Dalam melaporkan kejadian ini, redaksi berpegang pada prinsip akurasi, keberimbangan, dan tanggung jawab. Informasi yang disajikan bersumber dari pihak resmi seperti tenaga medis, dinas kesehatan, dan sekolah. Berita ini disajikan tanpa spekulasi dan dengan tujuan memberikan informasi yang jelas dan menenangkan publik.
Kesimpulan
Kasus dugaan keracunan jajanan di SD Pringsewu ini menjadi peringatan penting bagi seluruh pihak terkait agar lebih ketat dalam pengawasan kualitas makanan di lingkungan sekolah. Edukasi dan kerja sama antara orang tua, sekolah, dan pemerintah menjadi kunci utama untuk memastikan keamanan dan kesehatan anak-anak terjaga dengan baik.

