Jakarta, Mata4.com — Mantan pelatih tim nasional Indonesia, Iwan Setiawan, memberikan kritik keras kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menyusul pemecatan pelatih Kluivert yang dinilai kurang tegas dan penuh ketidakjelasan. Menurut Iwan, keputusan tersebut tidak hanya mengejutkan, tetapi juga mencerminkan manajemen yang kurang profesional dalam menangani situasi penting di tubuh sepak bola nasional.
Dalam wawancara eksklusif, Iwan menyampaikan bahwa sejak awal proses pemecatan pelatih Kluivert sudah terlihat adanya ketidakpastian dan ambiguitas. “Keputusan yang diambil PSSI ini seperti mengambang, tidak jelas alasan utama yang mendasari dan bagaimana langkah ke depannya,” ujar Iwan.
Kritik terhadap Proses Pemecatan
Iwan menilai proses pemecatan pelatih Kluivert tidak dilakukan secara transparan dan terstruktur. Ia menyayangkan kurangnya komunikasi dari PSSI kepada publik maupun kepada pelatih itu sendiri. Hal ini, menurutnya, menciptakan suasana tidak kondusif dan menimbulkan banyak spekulasi yang tidak sehat.
“Manajemen pelatih itu harus berdasarkan evaluasi menyeluruh dan berbasis data, bukan keputusan yang terkesan dadakan atau politis,” katanya.
Selain itu, Iwan mengingatkan pentingnya stabilitas dalam tim nasional. Menurutnya, pergantian pelatih yang terlalu cepat dan tanpa alasan yang jelas bisa berdampak negatif terhadap konsistensi permainan dan semangat tim. “Stabilitas pelatih sangat penting untuk membangun tim yang solid dan berprestasi,” tambahnya.
Dampak bagi Sepak Bola Nasional
Lebih jauh, Iwan menyoroti bahwa keputusan seperti ini bisa melemahkan kepercayaan pemain, suporter, dan pelaku sepak bola secara umum terhadap PSSI sebagai institusi pengelola. “Kami berharap PSSI bisa lebih profesional dan transparan dalam mengambil keputusan penting, agar semua pihak merasa dihargai dan bisa mendukung langkah-langkah yang diambil,” katanya.
Iwan juga mengingatkan bahwa sepak bola Indonesia saat ini membutuhkan manajemen yang baik dan visi jangka panjang, bukan sekadar keputusan-keputusan yang reaktif. “Kita harus fokus pada pengembangan pemain muda, pembinaan, dan juga membangun mental juara. Pelatih yang dipilih harus mendapat dukungan penuh, bukan diperlakukan seperti kambing hitam,” jelasnya.
Respon Publik dan Pengamat
Pemecatan Kluivert telah memicu beragam reaksi dari masyarakat dan pengamat sepak bola. Banyak yang menilai bahwa PSSI perlu memberikan penjelasan resmi dan transparan agar tidak menimbulkan kegaduhan yang lebih besar.
Seorang pengamat sepak bola Indonesia, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa komunikasi yang baik adalah kunci untuk menjaga kepercayaan publik. “PSSI harus membuka dialog dan memberikan informasi yang jelas agar tidak terjadi salah paham dan spekulasi yang merugikan,” ujarnya.
Harapan untuk PSSI
Iwan Setiawan menegaskan harapannya agar PSSI bisa memperbaiki tata kelola dan komunikasi mereka. Ia berharap ke depan keputusan-keputusan penting seperti pergantian pelatih dapat dilakukan secara terbuka dan berdasarkan kajian mendalam.
“Kita semua ingin sepak bola Indonesia maju dan dihormati di kancah internasional. Untuk itu, PSSI harus menjadi institusi yang bisa dipercaya, profesional, dan memiliki visi jangka panjang,” tutup Iwan.

