Jakarta, Mata4.com — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menepis kritik terhadap gaya komunikasinya yang kerap dianggap terlalu santai dan ceplas-ceplos. Ia menilai pendekatan yang disebut sebagian pihak sebagai “gaya koboi” itu justru menjadi strategi komunikasi efektif dalam memulihkan sentimen publik dan menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Berbicara di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin (27/10/2025), Purbaya menyatakan bahwa gaya komunikasinya yang tegas dan terbuka merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap arah kebijakan ekonomi.
“Kita lakukan kebijakan yang mungkin bagi sebagian kalangan terlihat drastis, agak ceplas-ceplos, tapi ini berhasil membalikkan sentimen masyarakat,” ujarnya.
Gaya Komunikasi dan Dampak Ekonomi
Purbaya menjelaskan, terdapat keterkaitan langsung antara sentimen publik dan kondisi ekonomi. Ia mengakui, pada awal tahun, masyarakat sempat menunjukkan pesimisme terhadap kemampuan pemerintah menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli.
Namun, data Badan Pusat Statistik (BPS) kini menunjukkan perbaikan yang nyata. Konsumsi rumah tangga, sebagai penopang utama perekonomian nasional, tumbuh 4,97 persen secara tahunan (year-on-year) pada Kuartal II-2025, menyumbang 54,25 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Pertumbuhan itu melanjutkan tren positif dari kuartal sebelumnya, yakni 4,95 persen pada Kuartal I-2025 dan 4,93 persen pada periode yang sama tahun 2024.
“Daya beli juga membaik ketika ekonominya bagus. Ketika ekonominya buruk, masyarakat cenderung tidak suka pemerintah. Tapi begitu pertumbuhan membaik, mereka kembali percaya,” tutur Purbaya.
Menurutnya, komunikasi terbuka dan apa adanya dapat menciptakan ruang dialog antara pemerintah dan publik, sekaligus mempercepat proses pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja ekonomi nasional.

Instruksi Langsung dari Presiden Prabowo
Lebih jauh, Purbaya menegaskan bahwa pendekatan komunikasinya bukan murni inisiatif pribadi. Ia menyebut gaya lugas yang diterapkannya merupakan bagian dari arah kebijakan yang disetujui dan diinstruksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Saya tidak berani gerak sendiri. Saya hanya perpanjangan tangan dari Bapak Presiden, kira-kira begitu. Dengan versi yang lebih halus malah,” kata Purbaya.
Ia menjelaskan, Presiden Prabowo memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah tegas yang diambil Kementerian Keuangan dalam mempercepat realisasi belanja negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
“Saya pernah bilang ke beliau, ‘Saya akan memastikan belanjanya tepat waktu.’ Beliau bilang, ‘Go ahead, jalan saja.’ Karena kita perlu ekonomi yang lebih cepat. Di triwulan keempat sudah mulai kelihatan, dan saya harap ke depan lebih bagus lagi,” ungkapnya.
Menuju Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Purbaya menegaskan bahwa seluruh kebijakan Kementerian Keuangan diarahkan untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo selama masa pemerintahannya.
Ia optimistis bahwa dengan kombinasi strategi komunikasi yang lugas, belanja fiskal yang cepat, dan koordinasi antar-kementerian yang solid, Indonesia dapat menjaga momentum pemulihan dan menghindari tekanan eksternal yang berpotensi memperlambat ekonomi.
Tanggapan dan Analisis
Beberapa pengamat ekonomi menilai pendekatan komunikasi terbuka seperti yang diterapkan Purbaya dapat memiliki dua sisi. Di satu sisi, gaya tersebut bisa membangun kepercayaan publik karena dianggap transparan. Namun di sisi lain, risiko misinterpretasi publik juga meningkat jika pernyataan yang disampaikan terlalu spontan tanpa penjelasan teknis yang cukup.
Meski demikian, sejauh ini langkah Purbaya dinilai berhasil menumbuhkan kembali optimisme publik terhadap kebijakan fiskal pemerintah, khususnya dalam menjaga daya beli dan memperkuat pertumbuhan domestik.
