Bogor, mata4.com — Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia (Menko PM RI), Dr. (H.C.) Drs. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si., secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yakesma 2025 di Hotel Nemuru Grand Bhuvana, Ciawi, Kabupaten Bogor, Selasa (28/10/2025).
Rakernas yang digelar hingga Kamis (30/10) ini diikuti oleh seluruh kepala kantor cabang dan sejumlah kepala kantor layanan Yakesma dari 34 provinsi di Indonesia, serta jajaran manajemen pusat dan organ Yayasan Kesejahteraan Madani (Yakesma).Tahun ini, Rakernas Yakesma mengusung tema “Konsolidasi Strategis Wujudkan Akselerasi, Inovasi, dan Pembangunan Berkelanjutan Global
Kegiatan tahunan tersebut menjadi forum strategis untuk memperkuat arah kebijakan, tata kelola, dan sinergi kelembagaan, sekaligus merumuskan inovasi pengelolaan zakat dan pemberdayaan masyarakat.
Perkuat Tata Kelola dan Inovasi
Dalam sambutannya, CEO LAZNAS Yakesma, Dr. Romdlon Hidayat, M.Soc.Sc., menegaskan bahwa lembaganya berkomitmen memperkuat transparansi pengelolaan zakat serta memperluas dampak program pemberdayaan masyarakat.
“Yakesma terus berupaya memperkuat tata kelola yang transparan, meningkatkan inovasi penggalangan dana, dan memperdalam sinergi dengan pemerintah serta masyarakat sipil. Rakernas ini menjadi ruang konsolidasi untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan kemandirian umat,” ujar Dr. Romdlon.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Menko PM RI yang secara langsung membuka Rakernas Yakesma 2025.

Menko Muhaimin: Zakat Harus Jadi Instrumen Transformasi Sosial
Dalam arahannya, Menko PM RI Abdul Muhaimin Iskandar memberikan apresiasi atas kinerja Yakesma yang dinilai berhasil membangun kepercayaan publik melalui penghimpunan zakat yang signifikan.
“Penghimpunan Yakesma yang besar merupakan bukti nyata bahwa masyarakat telah menaruh kepercayaan. Ini adalah amanah publik yang harus dijaga dan dijalankan dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.
Muhaimin juga menyoroti pentingnya Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai dasar kebijakan agar penyaluran zakat lebih tepat sasaran.
“Pengelolaan zakat ke depan harus berbasis data yang akurat agar pemanfaatannya adaptif dan fokus pada pengembangan masyarakat,” katanya.
Menurutnya, lembaga zakat tidak hanya berperan sebagai penyalur dana, tetapi juga harus aktif dalam pendampingan masyarakat menuju kemandirian.
“Zakat harus menjadi instrumen transformasi sosial. Lembaga zakat perlu hadir mendampingi masyarakat agar tumbuh pemberdayaan dan kemandirian. Rakernas ini adalah ruang strategis untuk memperkuat sinergi, mengarahkan kebijakan, dan melahirkan terobosan baru dalam pengelolaan zakat nasional,” pungkasnya.
Momentum Sinergi dan Optimisme
Kehadiran Menko PM RI dalam Rakernas Yakesma 2025 diharapkan menjadi momentum memperkuat semangat dan optimisme seluruh peserta dalam meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak.
Rakernas ini juga menjadi wadah konsolidasi nasional untuk menyatukan visi, memperkuat kolaborasi, serta melahirkan inovasi pemberdayaan berbasis zakat menuju masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
