Jakarta, Mata4.com — Warga Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, masih terjebak banjir hingga Sabtu (1/11/2025) pagi, setelah Tanggul Baswedan jebol akibat hujan deras yang melanda sejak Kamis malam.
Pantauan di lokasi sekitar pukul 09.30 WIB menunjukkan air masih menggenangi permukiman warga dengan ketinggian mencapai selutut orang dewasa, disertai arus cukup deras.
Warga Bertahan dan Mengungsi
Sebagian warga memilih bertahan di rumah masing-masing sambil menunggu air surut. Namun, tidak sedikit pula yang mengungsi ke posko darurat yang didirikan di Kantor Kelurahan Jati Padang.
Posko tersebut menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan siap saji, air mineral, serta fasilitas kesehatan darurat bagi warga terdampak.
Di lokasi tanggul yang jebol, petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan terlihat bekerja keras menumpuk karung pasir dan mengangkut material untuk menahan aliran air dari arah tanggul yang rusak.

Keterangan BPBD: Lima RT Masih Terendam
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, menyebut genangan masih terpantau di lima RT di wilayah Jati Padang hingga Jumat (31/10/2025) pagi, dengan ketinggian air sekitar 40 sentimeter.
“Penyebab utama genangan adalah curah hujan tinggi, luapan Kali PHB, dan jebolnya Tanggul Baswedan,” ujar Yohan dalam keterangan resminya.
Menurut Yohan, hingga Sabtu pagi terdapat 10 jiwa yang masih mengungsi di Masjid Al Ridwan, Jati Padang. BPBD memastikan proses evakuasi dan pemantauan terus dilakukan bersama aparat kelurahan, camat, dan petugas gabungan.
Sebagian Wilayah Mulai Surut
BPBD DKI juga melaporkan bahwa beberapa wilayah lain yang sempat terdampak banjir, seperti Duren Tiga dan Pela Mampang, kini sudah sepenuhnya surut.
Namun, Jati Padang masih menjadi titik paling parah karena posisinya berada di hilir aliran Kali PHB dan dekat area tanggul yang rusak.
“Petugas terus melakukan penyedotan air dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik. Kami menargetkan seluruh genangan di Jati Padang bisa surut dalam waktu cepat,” kata Yohan.
Perbaikan Tanggul dan Antisipasi Lanjutan
Petugas gabungan dari BPBD, Dinas SDA, Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat telah dikerahkan sejak Jumat malam untuk memperkuat tanggul darurat di titik jebol.
Langkah ini dilakukan agar aliran air tidak kembali meluap ke permukiman warga jika hujan turun kembali.
Sebelumnya, Tanggul Baswedan dikenal sebagai penahan utama aliran Kali PHB yang mengalir melintasi kawasan Jati Padang. Tanggul tersebut juga pernah menjadi “tameng banjir” bagi ratusan rumah warga di wilayah itu.
Warga sekitar berharap pemerintah segera melakukan perbaikan permanen dan tidak hanya mengandalkan penambalan darurat.
“Kami sudah langganan banjir tiap kali tanggul ini jebol. Tolong segera dibenahi supaya kami bisa hidup tenang,” ujar Rahmawati (43), warga RW 03 Jati Padang, saat ditemui di lokasi pengungsian.
Pemantauan Terus Dilakukan
Hingga berita ini diturunkan, petugas gabungan masih berjaga di sekitar tanggul untuk memantau debit air. BPBD mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan susulan dan luapan air sungai.
Warga juga diminta untuk segera menghubungi posko siaga banjir terdekat jika membutuhkan bantuan evakuasi atau logistik.
