Manila, Mata4.com — Topan Kalmaegi, yang dikenal di Filipina dengan nama lokal Tino, telah menewaskan sedikitnya 52 orang dan menyebabkan kerusakan besar di sejumlah wilayah. Ribuan warga terpaksa mengungsi akibat banjir dan longsor yang dipicu oleh hujan deras serta angin kencang dari topan tersebut.
Menurut laporan National Disaster Risk Reduction and Management Council (NDRRMC), Topan Kalmaegi melanda beberapa provinsi di wilayah Visayas dan Caraga, menghancurkan rumah, jembatan, dan fasilitas umum. Sebagian besar korban jiwa ditemukan tertimbun longsor atau terseret arus banjir bandang.

Pemerintah Filipina telah menetapkan status keadaan darurat di sejumlah daerah terdampak untuk mempercepat proses evakuasi dan penyaluran bantuan logistik. Tim penyelamat masih melakukan pencarian terhadap beberapa warga yang dilaporkan hilang.
Presiden Ferdinand Marcos Jr. menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan memerintahkan seluruh instansi terkait untuk segera menyalurkan bantuan. “Keselamatan dan kebutuhan dasar masyarakat harus menjadi prioritas utama,” ujarnya dalam pernyataan resmi Rabu (5/11).
Topan Kalmaegi kini mulai bergerak meninggalkan wilayah Filipina menuju Laut China Selatan. Meski demikian, Badan Meteorologi setempat tetap mengimbau warga agar waspada terhadap potensi hujan deras dan banjir susulan di beberapa provinsi.
