Hanoi, Mata4.com – Topan Kalmaegi menimbulkan kehancuran besar di kawasan Asia Tenggara setelah menerjang Filipina dan Vietnam, menewaskan sedikitnya 193 orang serta membuat ratusan ribu warga kehilangan tempat tinggal.
Berdasarkan laporan otoritas setempat, badai berkekuatan hingga 149 kilometer per jam itu kini bergerak menuju Kamboja dan Laos setelah meluluhlantakkan wilayah tengah Vietnam pada Kamis malam (6/11/2025).
Pada Jumat (7/11) pagi, kota-kota di sepanjang pesisir tengah Vietnam dilaporkan porak-poranda. Puing-puing bangunan berserakan, pohon tumbang menutup jalan, dan atap rumah beterbangan setelah semalaman dihantam badai.

“Badai datang tiba-tiba dan kami hanya bisa berlari mencari perlindungan,” ujar seorang warga Dak Lak, Vietnam, kepada BBC, Jumat (7/11/2025).
Selain menimbulkan korban jiwa, Kalmaegi juga mengakibatkan pemadaman listrik di jutaan rumah, serta menghambat akses bantuan di beberapa wilayah yang terdampak paling parah. Pemerintah kedua negara kini tengah berupaya mempercepat evakuasi dan pemulihan pascabencana.
Pusat Meteorologi Vietnam memperingatkan bahwa meski intensitas badai mulai melemah, potensi banjir bandang dan tanah longsor masih tinggi di beberapa provinsi pegunungan. Negara-negara tetangga seperti Kamboja dan Laos pun meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan dampak lanjutan.
