Jakarta, Mata4.com — Di tengah pesatnya transformasi digital di berbagai sektor, BPJS Kesehatan tak ingin tertinggal. Lembaga penyelenggara jaminan sosial kesehatan itu resmi memperkenalkan inovasi terbarunya: Smart JKN, sebuah platform cerdas berbasis digital yang dirancang khusus untuk mendorong generasi muda agar lebih melek terhadap literasi kesehatan.
Langkah ini bukan sekadar pembaruan layanan, tetapi juga sebuah strategi besar untuk menanamkan kesadaran hidup sehat di kalangan muda—generasi yang kini tumbuh di tengah derasnya arus teknologi informasi.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menegaskan bahwa Smart JKN adalah bagian dari komitmen lembaganya untuk memperkuat pelayanan publik yang adaptif, inklusif, dan berbasis teknologi.
“Smart JKN bukan hanya soal kemudahan layanan, tetapi tentang membangun kesadaran baru. Kami ingin generasi muda Indonesia paham bahwa menjaga kesehatan dan memahami sistem jaminan sosial adalah bagian dari gaya hidup modern,” ujarnya saat peluncuran di Jakarta, Selasa (11/11).
Teknologi untuk Literasi Kesehatan
Smart JKN hadir sebagai wajah baru layanan digital BPJS Kesehatan. Di dalamnya, peserta bisa mengakses informasi fasilitas kesehatan terdekat, memantau status kepesertaan, hingga mendapatkan pengingat otomatis untuk pembayaran iuran. Namun, keunggulan utamanya terletak pada fitur edukatif yang dikemas secara interaktif.
Melalui video pendek, infografis menarik, hingga kuis digital, Smart JKN mengajak anak muda memahami isu-isu kesehatan dengan cara yang ringan dan relevan. Mulai dari pentingnya pencegahan penyakit, manajemen stres, hingga bagaimana sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bekerja untuk masyarakat.
“Kami ingin mengubah paradigma bahwa BPJS Kesehatan hanya sebatas tempat berobat. Padahal, perannya jauh lebih luas — termasuk membangun budaya sadar kesehatan sejak muda,” ujar Ghufron.
Kolaborasi untuk Generasi Sehat
Inovasi Smart JKN tidak berdiri sendiri. BPJS Kesehatan menggandeng sejumlah kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kolaborasi ini akan diwujudkan melalui program literasi digital di kampus, pelatihan relawan muda di bidang kesehatan, dan kampanye publik bertajuk “Sehat, Cerdas, Digital” yang menyasar sekolah-sekolah dan komunitas kreatif.
“Anak muda hari ini adalah penentu masa depan kesehatan bangsa. Dengan pendekatan yang sesuai zaman, kami ingin menjadikan Smart JKN sebagai gerakan sosial, bukan sekadar aplikasi,” tambahnya.
Dapat Apresiasi dari Pemerintah dan Akademisi
Langkah BPJS Kesehatan ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menilai Smart JKN sebagai inovasi penting dalam mendekatkan layanan publik dengan generasi digital.
“Inisiatif seperti ini sangat penting untuk memastikan masyarakat muda tidak hanya menjadi pengguna layanan kesehatan, tetapi juga agen perubahan dalam perilaku hidup sehat,” kata Nadia.
Sementara itu, pakar kesehatan masyarakat Universitas Indonesia, Dr. Ratih Wulandari, menyebut Smart JKN sebagai model edukasi kesehatan masa depan.
“Pendekatan digital membuat literasi kesehatan lebih inklusif. Generasi muda bisa belajar dengan cara yang mereka sukai, kapan pun, di mana pun,” ujarnya.
Menuju Layanan Publik yang Modern dan Transparan
Lebih dari sekadar edukasi, Smart JKN juga memperkuat transparansi dan efisiensi layanan BPJS Kesehatan. Sistem ini terintegrasi dengan data nasional sehingga peserta bisa memantau hak dan kewajiban secara real-time, tanpa harus datang langsung ke kantor cabang.
Fitur keamanan data pun menjadi perhatian utama. BPJS Kesehatan memastikan bahwa seluruh informasi pribadi peserta terlindungi dengan sistem enkripsi berlapis.
Langkah ini menjadi bagian dari Transformasi Digital BPJS Kesehatan 2025, yang menargetkan layanan publik serba digital, cepat, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Transformasi digital adalah cara kami menjawab tantangan zaman. Smart JKN menjadi jembatan menuju masa depan layanan publik yang lebih transparan dan humanis,” ungkap Ghufron.
Investasi Sosial untuk Masa Depan
Peluncuran Smart JKN bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga investasi sosial jangka panjang. Melalui peningkatan literasi kesehatan, BPJS Kesehatan berharap dapat menekan angka penyakit kronis dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di masa mendatang.
Program ini juga diharapkan menjadi wadah bagi generasi muda untuk berperan aktif dalam membangun sistem kesehatan nasional yang kuat dan berkeadilan.
“Kami ingin anak muda merasa memiliki sistem ini. JKN bukan hanya tanggung jawab negara, tapi juga gerakan bersama seluruh rakyat,” tutup Ghufron.
Dengan Smart JKN, BPJS Kesehatan membuka babak baru dalam perjalanan transformasi digital layanan publik Indonesia — menghadirkan bukan hanya kemudahan, tetapi juga harapan bahwa generasi muda akan tumbuh sebagai generasi sehat, cerdas, dan sadar literasi kesehatan nasional.

