Bekasi, Mata4.com – Arsul Sani bukan nama baru dalam dunia politik Indonesia. Politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini telah puluhan tahun berkecimpung di parlemen dan berbagai posisi strategis. Namun, belakangan, publik kembali memberi perhatian besar kepadanya, bukan hanya karena jabatan barunya sebagai Hakim Konstitusi, tetapi juga terkait polemik yang menyangkut dirinya.
Jejak Panjang Karier Politik Arsul Sani
Arsul Sani mengawali karier politiknya di PPP dan kemudian menempati sejumlah posisi penting. Di parlemen, ia dipercaya menjadi anggota DPR RI periode 2014–2024. Setelah itu, ia melanjutkan kiprahnya sebagai Wakil Ketua MPR RI pada 2019–2024.
Di internal partai, Arsul juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPP PPP selama 2016–2021. Jabatannya sebagai sekjen membuatnya menjadi tokoh sentral dalam arah kebijakan dan gerak politik PPP pada masa tersebut.
Kariernya melesat ke ranah berbeda ketika DPR RI menunjuknya sebagai Hakim Konstitusi pada 18 Januari 2024. Keputusan ini menempatkan Arsul dalam posisi strategis di lembaga penjaga konstitusi.
Diterpa Polemik Dugaan Ijazah Doktor Palsu
Di tengah karier yang terus menanjak, Arsul Sani menghadapi polemik serius. Ia dilaporkan oleh Aliansi Masyarakat Pemerhati Konstitusi (AMPK) ke Bareskrim Polri atas dugaan penggunaan ijazah doktor palsu.
Meski demikian, perkembangan kasus ini terus ditunggu publik. Belum ada keputusan hukum final, namun isu tersebut telah memicu diskusi luas mengenai integritas pejabat publik.
Kekayaan Arsul Sani Tembus Rp 39 Miliar
Publik turut menyoroti jumlah kekayaan Arsul, mengingat ia pernah menempati sejumlah jabatan strategis. Berdasarkan laporan LHKPN per 31 Desember 2024, Arsul tercatat memiliki kekayaan sebesar:

Total Kekayaan: Rp 39.322.185.933
Jumlah ini naik hampir Rp 5 miliar dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 34,43 miliar.
Kenaikan signifikan terutama berasal dari lonjakan kas dan setara kas serta pembelian mobil baru.
Rincian Kekayaan Arsul Sani
A. Tanah & Bangunan — Rp 30.340.000.000
Aset terbesar Arsul berada pada properti, dengan total 8 aset yang tersebar di Bekasi, Batang, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan. Nilainya mencapai Rp 30,34 miliar.
B. Kendaraan — Rp 471.000.000
Terdiri dari:
- Honda Accord Sedan 2013 – Rp 120 juta
- Motor Honda 2012 – Rp 6 juta
- Nissan Elgrand Jeep 2010 – Rp 120 juta
- Lexus Sedan SUV 2012 – Rp 225 juta
C. Harta Bergerak Lainnya — Rp 124.700.000
D. Surat Berharga — Rp 50.000.000
E. Kas & Setara Kas — Rp 10.036.700.933
F. Sub Total Kekayaan — Rp 41.022.400.933
G. Utang — Rp 1.700.215.000
Total Akhir: Rp 39.322.185.933
Berapa Gaji Arsul Sani sebagai Hakim Konstitusi?
Gaji Hakim Konstitusi diatur oleh dua regulasi:
- PP No. 75 Tahun 2000 (gaji pokok)
- PP No. 55 Tahun 2014 (tunjangan jabatan)
Dari regulasi itu, Hakim Konstitusi menerima:
- Gaji pokok: Rp 4.200.000
- Tunjangan jabatan: Rp 72.854.000
Total diterima per bulan: Rp 77.054.000
Ini hanya gaji dan tunjangan utama — belum termasuk fasilitas lain yang melekat pada jabatan Hakim MK.
Sebagai tokoh politik senior yang kini berada di lembaga yudikatif tertinggi dalam isu konstitusi, Arsul Sani tetap berada dalam perhatian publik. Kekayaan yang meningkat, jabatan barunya, serta polemik dugaan ijazah palsu menjadikan namanya terus menjadi pembicaraan.
Dengan posisi sebagai Hakim Konstitusi, publik menunggu bagaimana jejak panjang karier politiknya berpadu dengan tuntutan integritas tinggi dalam menjaga konstitusi negara.
