Bekasi, Mata4.com – PSSI hingga kini masih belum mengumumkan siapa pelatih baru Timnas Indonesia usai pemecatan Patrick Kluivert. Federasi hanya mengonfirmasi bahwa ada lima nama yang masuk dalam proses seleksi, namun seluruh identitasnya tetap dirahasiakan. Meski demikian, sejumlah rumor mulai mengerucut pada tiga sosok yang disebut paling kuat menjadi kandidat: Timur Kapadze, Heimir Hallgrimsson, dan Jesus Casas.
Di antara ketiganya, pengamat sepak bola nasional Anton Sanjoyo atau yang akrab disapa Bung Joy menilai Timur Kapadze berada di posisi terdepan. Penilaian itu disampaikannya karena beberapa faktor, mulai dari ketersediaan hingga keseriusan sang pelatih terhadap peluang menangani Timnas Indonesia.
Menurut Bung Joy, peluang Heimir Hallgrimsson relatif kecil mengingat ia masih terikat kontrak dengan Timnas Irlandia. “Menurut saya, terlalu berharap pada pelatih yang masih pegang tim itu enggak worth it,” ujarnya kepada Inilah.com, Selasa (25/11/2025). Hal tersebut membuat persaingan realistis mengerucut antara Kapadze dan Jesus Casas — dua sosok yang secara kualifikasi sama-sama mumpuni untuk menangani Skuad Garuda.

Bung Joy menilai kedua kandidat memiliki rekam jejak positif, namun Kapadze sedikit lebih unggul, terutama karena ia telah menunjukkan sinyal keseriusan dengan datang langsung ke Indonesia beberapa waktu lalu. Kehadirannya disebut sebagai bukti bahwa ia siap menjajaki peluang tersebut secara lebih konkret.
“Kapadze menurut saya frontrunner, karena dia sudah datang. Entah siapa yang mengundang, tapi itu menunjukkan ada yang berani mendatangkan dia dengan segala risikonya. Dan kualitasnya juga tidak meragukan,” ujar Bung Joy. Ia menyebut pengalaman Kapadze melatih tim Asia sebagai keunggulan tersendiri, karena pemahaman terhadap karakter pemain Asia bisa membantu proses adaptasi di Timnas Indonesia.
“Saya prefer ke dia, karena dia pegang tim yang notabene tim Asia, dengan karakter Asia yang memang harus tune in dengan Indonesia,” tambahnya.
Meski demikian, Bung Joy tidak menutup mata terhadap kemampuan Jesus Casas. Mantan pelatih Timnas Irak itu dinilai sebagai figur dengan kompetensi tinggi dan rekam jejak yang positif. Namun ada satu catatan yang membuat posisinya tidak sekuat Kapadze. “Jesus oke banget, tapi dia orang Spanyol dan melatih Irak saat bagus-bagusnya. Tapi Irak itu 90 persen pemainnya main di liga domestik. Itu jadi nilai minus. Tapi dua orang ini tetap mumpuni sebagai alternatif terbaik,” jelasnya.
Dengan PSSI yang masih menutup rapat seluruh nama kandidat, perbincangan publik kini semakin terfokus pada dua kandidat tersebut. Siapa pun yang nantinya dipilih, keputusan itu diyakini akan sangat menentukan arah pembangunan Timnas Indonesia menuju Piala Asia 2027 dan rangkaian agenda internasional berikutnya. Publik pun kini menanti langkah final federasi dalam menentukan figur pemimpin baru Skuad Garuda.
