Bekasi, Mata4.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir kembali meluruskan polemik mengenai target medali perak untuk Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025. Ia menegaskan bahwa target tersebut bukan ditetapkan oleh dirinya, melainkan berasal dari masing-masing cabang olahraga, termasuk PSSI sebagai federasi sepak bola.
“Dari tim evaluasi kemarin berbagai cabor mengusulkan target medalinya. Sebagai menpora saya bilang silakan cabor memastikan targetnya, tapi ini jadi bahan evaluasi untuk ke depan,” ujar Erick Thohir di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Ia menegaskan kembali bahwa dirinya tidak pernah menentukan target secara sepihak. “Ada cabor bilang emas, perak, perunggu, silakan saja. Bukan saya yang menentukan. Jangan dibalik,” tegasnya.
Menurut Erick, setiap cabor harus bertanggung jawab pada target yang mereka ajukan. Jika target itu tidak tercapai, maka Kemenpora akan melakukan evaluasi menyeluruh. “Kalau cabor target perunggu tapi tidak dapat, itu jadi bahan evaluasi,” ujarnya.
Meski demikian, Erick mengatakan bahwa target bukanlah batas kemampuan. Jika sepak bola hanya memasang target perak namun justru mampu meraih emas, itu tentu menjadi prestasi lebih. “Kalau misalnya sepak bola bicara perak terus dapat emas, nah kan bagus,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa pemerintah tengah mendorong sistem pembinaan yang terstruktur melalui roadmap 17 cabor unggulan, dengan pengawasan lembaga seperti BPKP dan Kejaksaan, untuk memastikan integrasi pendanaan yang transparan dan tepat sasaran.

Target Perak Dinilai Mengejutkan
Target medali perak Timnas U-22 memang sempat menimbulkan tanda tanya, mengingat Indonesia berstatus juara bertahan setelah merebut emas pada SEA Games sebelumnya. Selain itu, persiapan skuad asuhan Indra Sjafri tergolong matang. PSSI bahkan mengosongkan agenda FIFA Matchday untuk tim senior demi memberi ruang Timnas U-22 beruji coba menghadapi kekuatan Afrika, yakni Mali U-22.
Uji coba tersebut menunjukkan perkembangan signifikan. Meski tumbang 0-3 pada laga pertama di Stadion Pakansari, Cibinong, Sabtu (15/11/2025), Timnas U-22 mampu bangkit dan bermain imbang 2-2 pada pertemuan kedua tiga hari kemudian.
Hasil tersebut menjadi sinyal kuat bahwa Muhammad Ferarri dan kawan-kawan sedang berada di jalur yang tepat untuk bersaing merebut medali emas di SEA Games 2025 yang berlangsung di Thailand bulan depan. Terlebih, Mali U-22 bukan lawan sembarangan, bahkan diperkuat wonderkid Manchester United, Sekou Kone.
Dengan kondisi itu, publik menilai target perak terlalu merendahkan potensi tim. Namun Erick menekankan bahwa yang terpenting adalah cabor bertanggung jawab terhadap target mereka, sekaligus menjaga fokus untuk meraih hasil terbaik di ajang internasional tersebut.
