Jakarta, Mata4.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti kondisi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka yang dibangun pada masa pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
AHY mengaku bahwa salah satu persoalan besar yang langsung dihadapinya setelah menjabat adalah mencari solusi agar Bandara Kertajati kembali berfungsi optimal.
“Diawal saya masuk ke Kemenko Infrastruktur ini, dihadapkan dengan permasalahan Kertajati. Sudah pernah ke sana semua teman-teman? Seperti apa Kertajati? Sepi ya. Tapi bagus, besar, megah, tapi in the middle of nowhere (di antah berantah),” ujar AHY di Kantor Kemenko Infrastruktur, Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Bandara Besar Tapi Sepi
AHY menilai, meski BIJB Kertajati memiliki fasilitas yang megah, namun lokasinya yang terpencil menyebabkan aktivitas penerbangan di sana belum optimal.
“Kita mencari solusi agar traffic bisa kembali hidup, maksudnya pesawat bisa datang ke sana dan pergi dari sana. Kita harus ciptakan sesuatu. Mungkin awalnya dulu kurang terintegrasi. Bandara dibangun tapi konektivitasnya terhambat, sehingga nanggung,” ujarnya.

Dorong Kerja Sama GMF AeroAsia dan BIJB
Untuk menghidupkan kembali bandara tersebut, AHY menjelaskan pemerintah tengah menjalin kerja sama antara BIJB dengan Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF AeroAsia).
Kerja sama ini difokuskan pada pembangunan fasilitas maintenance, repair, and overhaul (MRO), atau pusat perawatan dan perbaikan pesawat.
“Mengapa itu perlu? Paling tidak kita mulai sebelum mengembangkan itu menjadi misalnya aerospace park dan lain sebagainya. Dengan MRO ini kita harapkan nanti untuk perawatan, termasuk juga perbaikan pesawat, kita awali dulu dengan helikopter,” jelas AHY.
Harapan Hidupkan Ekonomi Domestik
Ketua Umum Partai Demokrat itu menegaskan, kehadiran fasilitas MRO di Kertajati diharapkan dapat menarik minat maskapai lain untuk kembali membuka penerbangan komersial di bandara tersebut.
“Mudah-mudahan berikutnya nanti pesawat yang lebih besar sehingga tidak selalu kita harus merujuk ke Jakarta, tidak juga harus ke luar negeri. Tapi bisa dikerjakan di Kertajati,” katanya.
AHY berharap, langkah ini menjadi awal bagi kebangkitan Bandara Kertajati sekaligus pendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan domestik, khususnya Jawa Barat bagian timur dan sekitarnya.
