Sumba, Mata4.com — Pulau Sumba kembali jadi sorotan. Kali ini, bukan karena festival budaya atau kontes pariwisata, tetapi karena kehadiran Ji Chang Wook, aktor papan atas asal Korea Selatan yang tengah menikmati waktu luangnya di salah satu pulau paling eksotis di Indonesia.
Setelah sebelumnya diketahui menghabiskan waktu liburan di Yogyakarta dan Bali, kini bintang drama The K2, Healer, dan Suspicious Partner itu tampak menjadikan Sumba sebagai destinasi pilihan berikutnya. Dalam unggahan-unggahan yang beredar luas di media sosial sejak pertengahan Oktober ini, Ji Chang Wook terlihat menjelajahi sejumlah titik wisata alam di Sumba, mulai dari pantai, savana, hingga air terjun.
Walau tidak ada unggahan langsung dari akun resminya, beberapa foto dan video yang tersebar memperlihatkan sang aktor berjalan santai di hamparan Bukit Wairinding, menikmati panorama Pantai Walakiri saat matahari tenggelam, hingga mengunjungi Air Terjun Tanggedu, yang dikenal sebagai salah satu destinasi paling menakjubkan di Sumba Timur.
Dengan pakaian kasual sederhana dan topi lebar, Ji Chang Wook tampak ingin menikmati keindahan alam Sumba tanpa sorotan berlebihan. Ia terlihat berbaur dengan alam dan masyarakat setempat, bahkan sempat melambaikan tangan kepada warga lokal yang mengenalinya. Meski demikian, kunjungan sang aktor berlangsung dalam suasana privat dan tanpa pengumuman resmi dari agensinya.
Kunjungan Personal, Dampak Internasional
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak agensi Ji Chang Wook, apakah kunjungan ini terkait dengan proyek kerja sama, pemotretan, atau murni perjalanan pribadi. Namun satu hal yang pasti, kehadiran figur publik sekaliber Ji Chang Wook di Sumba telah memberi dampak luar biasa, terutama dalam hal promosi pariwisata Indonesia di mata dunia internasional.
Beberapa tagar seperti mulai bermunculan di media sosial, disertai foto-foto dan cerita dari para penggemar yang beruntung bertemu langsung atau sekadar melihat dari jauh.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Timur, saat dikonfirmasi secara terpisah, menyambut positif kedatangan sang aktor. Meski pihaknya tidak terlibat secara langsung dalam kunjungan tersebut, ia menyebut bahwa promosi pariwisata lewat kunjungan figur internasional seperti ini bisa menjadi peluang besar untuk Sumba.
“Kami tentu sangat senang. Tapi karena ini adalah kunjungan pribadi, kami juga tetap menjaga sikap profesional. Tidak semua perlu dikomersialisasi, yang terpenting adalah pengalaman positif dari wisatawan itu sendiri,” ujarnya.
Antara Alam, Budaya, dan Privasi
Sumba memang memiliki magnet yang kuat bagi para pencari ketenangan, petualang, hingga pencinta fotografi. Pulau ini menawarkan lanskap yang unik—padang rumput luas yang menggulung seperti karpet hijau, pantai-pantai yang masih sepi pengunjung, rumah adat dengan menara-menara tinggi, serta tradisi budaya yang masih hidup hingga kini.
Namun, dengan semakin banyaknya selebritas internasional yang datang, termasuk Ji Chang Wook, tantangan terbesar adalah menjaga keseimbangan antara eksposur dan etika wisata. Beberapa warganet menyuarakan pentingnya menghormati privasi sang aktor, terutama karena tidak ada konfirmasi publik dari pihak yang bersangkutan.
“Saat seseorang datang ke tempat wisata untuk beristirahat, seharusnya kita beri ruang. Menghargai kenyamanan tamu justru akan membuat mereka ingin kembali,” tulis seorang pengguna X (Twitter) yang viral karena menolak memotret Ji Chang Wook diam-diam meskipun melihatnya secara langsung.
Pakar pariwisata dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Rini Mulyani, menilai fenomena ini sebagai bentuk baru promosi destinasi wisata berbasis organik.
“Bila dulu promosi pariwisata dilakukan lewat brosur dan kampanye besar-besaran, sekarang cukup satu unggahan dari tokoh berpengaruh, lalu dampaknya bisa viral. Tapi harus tetap ada etika. Jangan sampai potensi wisata berkembang di atas pelanggaran privasi.”
Sumba di Panggung Dunia
Bagi Sumba, kehadiran Ji Chang Wook bisa menjadi momen langka sekaligus titik awal untuk membuka mata dunia terhadap potensi besar wilayah ini. Meski sempat menjadi lokasi syuting beberapa film dan video klip internasional, Sumba masih sering terpinggirkan dari arus utama promosi wisata nasional.
Dengan pemandangan menakjubkan dan budaya autentik, Sumba diyakini mampu bersaing dengan Bali atau Lombok sebagai destinasi unggulan, selama pengelolaannya dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Pemerintah daerah diharapkan tak sekadar ‘berbahagia’ karena kunjungan artis internasional, tetapi juga menjadikannya momen refleksi untuk memperbaiki infrastruktur wisata, akses transportasi, pengelolaan sampah, dan edukasi masyarakat dalam menerima tamu asing.
Penutup: Liburan yang Meninggalkan Jejak
Walau hanya beberapa hari, dan mungkin tanpa publikasi besar-besaran, kunjungan Ji Chang Wook ke Sumba telah meninggalkan jejak. Bukan hanya dalam bentuk foto atau tagar viral, tetapi juga dalam ingatan warga lokal yang merasa bangga karena pulau kecil mereka menjadi pilihan seorang bintang besar.
Ji Chang Wook mungkin telah kembali ke Korea, atau mungkin melanjutkan perjalanannya ke destinasi lain. Tapi kehadirannya telah menjadi kabar baik yang, jika disambut bijak, bisa membuka lebih banyak pintu untuk kemajuan pariwisata Indonesia Timur.

