
Cirebon, Mata4.com — Fenomena alam yang menghebohkan terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu malam (5/10). Sekitar pukul 20.45 WIB, warga di berbagai kecamatan melaporkan melihat kilatan cahaya terang di langit, disusul suara dentuman keras beberapa detik kemudian. Banyak yang menduga bahwa peristiwa tersebut merupakan meteor jatuh ke bumi.
Menanggapi laporan masyarakat dan video rekaman amatir yang viral di media sosial, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) langsung bergerak melakukan analisis awal. Dugaan sementara menyebutkan bahwa benda langit yang masuk ke atmosfer dan terbakar itu adalah bolide, jenis meteor besar yang menciptakan kilatan terang dan suara ledakan akibat tekanan udara ekstrem saat melesat di langit.
Analisis Awal BRIN: Dugaan Bolide atau Fireball
Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN, Dr. Nur Cahyo Prabowo, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima sejumlah laporan dari masyarakat serta melakukan pemantauan melalui data satelit dan sensor atmosfer.
“Ciri-ciri yang dilaporkan warga, yaitu cahaya terang disertai suara ledakan, sangat khas dengan fenomena bolide. Ini adalah meteor yang ukurannya cukup besar dan meledak di atmosfer sebelum sempat mencapai permukaan bumi,” jelas Dr. Nur Cahyo saat dihubungi pada Senin (7/10).
BRIN juga memantau data dari stasiun pemantauan gelombang infrasonik yang biasa digunakan untuk mendeteksi aktivitas luar angkasa. Hasil awal menunjukkan adanya anomali gelombang suara pada waktu kejadian yang sesuai dengan laporan warga.
“Kami belum bisa menyimpulkan lokasi pasti titik jatuhnya benda tersebut atau apakah ada sisa material yang sampai ke permukaan. Namun indikasi kuat menunjukkan peristiwa ini berasal dari luar atmosfer bumi,” tambahnya.
Fenomena Seperti Ini Bukan Hal Langka
Menurut BRIN, kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Peristiwa serupa pernah dilaporkan di Bone (Sulawesi Selatan), Lampung, dan Bangka Belitung. Di berbagai negara lain, bolide sering kali terekam oleh kamera pengawas atau pelacak langit otomatis.
“Meteor masuk atmosfer setiap hari, tapi yang ukurannya besar dan meledak dengan efek cahaya dan suara seperti ini memang lebih jarang. Dalam setahun, dunia mencatat ratusan kejadian serupa,” kata Dr. Nur.
Meteor umumnya terbakar habis di atmosfer dan tidak membahayakan. Namun dalam kasus langka, pecahan kecil bisa jatuh dan ditemukan sebagai meteorit.
Respons Warga dan Aparat di Lokasi
Kejadian ini mengejutkan banyak warga. Di beberapa desa seperti Kecamatan Arjawinangun, Gegesik, dan Plered, masyarakat keluar rumah karena mengira ada ledakan dari gardu listrik atau bahkan benda jatuh dari pesawat.
“Awalnya saya kira petir. Tapi langit jadi sangat terang, lalu beberapa detik kemudian terdengar suara seperti bom,” ungkap Rahmat (43), warga Desa Jungjang.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Cirebon menurunkan tim ke sejumlah lokasi yang dilaporkan sebagai kemungkinan titik jatuhnya benda langit tersebut. Namun hingga kini, belum ditemukan sisa material apapun yang bisa dikonfirmasi sebagai fragmen meteor.
“Kami masih pantau dan berkoordinasi dengan pihak BRIN dan LAPAN. Jika ada temuan, akan segera diumumkan secara resmi,” ujar Kepala BPBD Cirebon, Ahmad Rudiansyah.
Imbauan BRIN: Hindari Spekulasi dan Misinformasi
BRIN mengimbau masyarakat untuk tidak langsung mempercayai informasi yang beredar di media sosial tanpa verifikasi, apalagi yang mengaitkan peristiwa ini dengan kejadian mistis, pertanda buruk, atau teori konspirasi.
“Fenomena ini murni alamiah dan bisa dijelaskan secara ilmiah. Kami harap masyarakat tidak panik dan tetap mengandalkan informasi dari sumber resmi,” tegas Dr. Nur.
BRIN juga membuka jalur pelaporan dan pengumpulan data dari warga yang memiliki rekaman, saksi visual, atau temuan benda mencurigakan. Semua laporan akan dianalisis lebih lanjut.
Video Amatir dan CCTV Jadi Bukti Awal
Beberapa video dari warga menunjukkan kilatan cahaya di langit yang sangat terang, melintas cepat dari barat ke timur. Dalam salah satu video yang direkam kamera CCTV di wilayah Weru, tampak langit berubah terang dalam waktu kurang dari 3 detik, lalu kembali gelap sebelum suara dentuman terdengar.
Rekaman ini kini sedang dianalisis oleh BRIN untuk membantu memperkirakan arah lintasan benda tersebut, termasuk kemungkinan lokasinya saat meledak di udara.
Apakah Akan Ada Penemuan Meteorit?
Sejauh ini, belum ada penemuan fragmen yang dikonfirmasi sebagai meteorit. Namun BRIN tidak menutup kemungkinan adanya pecahan kecil yang jatuh. Jika ditemukan, sisa meteor itu bisa diteliti untuk mengetahui asalnya di tata surya.
“Fragmen meteorit sangat berharga secara ilmiah karena membawa jejak dari luar bumi. Kami akan tindak lanjuti jika ada laporan penemuan benda mencurigakan,” jelas Dr. Nur.
Kesimpulan
Fenomena langit terang dan dentuman keras yang terjadi di Cirebon pada 5 Oktober 2025 diduga kuat sebagai peristiwa bolide, meteor yang meledak di atmosfer. BRIN telah melakukan investigasi awal dan tidak ditemukan dampak signifikan atau kerusakan akibat kejadian ini.
Masyarakat diimbau tetap tenang, tidak menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya, serta menunggu hasil investigasi lanjutan dari pihak berwenang.