Jakarta, Mata4.com — Setelah sempat menjadi sorotan publik, pasangan selebritas Andre Taulany dan Rien Wartia Trigina atau akrab disapa Erin akhirnya sepakat mengakhiri rumah tangga mereka secara baik-baik.
Keduanya resmi menandatangani perjanjian perdamaian perceraian pada Senin, 28 Oktober 2025, yang ditengahi langsung oleh pengacara Malik Bawazier sebagai mediator.
“Per tanggal kemarin, yaitu 28 Oktober, telah disepakati dan ditandatangani perjanjian perdamaian antara Erin dan Andre,” ujar Malik dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).
Perceraian Tanpa Pertengkaran dan Konflik
Menurut Malik, isi perjanjian tersebut mencakup kesepakatan untuk bercerai secara damai, tanpa adanya pertengkaran atau konflik berkepanjangan.
Ia menegaskan, perceraian yang disepakati bukan karena permusuhan, melainkan hasil dari proses mediasi yang menekankan kedewasaan dan penghormatan antar kedua pihak.
“Perjanjian perdamaian itu intinya mereka sepakat dan setuju untuk bercerai. Namun perceraian yang dilakukan secara baik-baik,” jelas Malik.
Ia menambahkan, perceraian yang damai diharapkan dapat membawa hikmah dan kehidupan baru yang lebih baik bagi keduanya, baik Andre maupun Erin, serta memastikan tidak ada luka sosial bagi anak-anak mereka.
Anak Jadi Prioritas Utama
Malik menegaskan bahwa kepentingan anak-anak menjadi fokus utama dalam perjanjian damai tersebut. Semua keputusan diambil dengan mempertimbangkan masa depan anak agar tidak terdampak secara emosional akibat perceraian orang tua.
“Apa pun yang terjadi dari kehidupan rumah tangga, walaupun akhirnya adalah perceraian, tapi perceraian itu harus dilakukan secara baik dan tidak menimbulkan perselisihan yang berlarut-larut,” tegas Malik.
Peran Malik dalam Proses Mediasi
Malik kemudian menceritakan awal mula keterlibatannya dalam proses mediasi. Ia pertama kali diminta membantu oleh Erin saat sang istri tengah berada di London, Inggris, untuk mengantarkan anak-anak.
“Erin pergi dengan istri saya ke London untuk mengantarkan anak-anak. Setelah kembali ke Indonesia, Erin langsung menemui saya untuk memulai proses mediasi,” jelasnya.

Proses mediasi dilakukan di luar persidangan melalui serangkaian pertemuan terpisah atau partial meeting dengan masing-masing pihak. Malik mengaku telah bertemu Andre sekitar lima kali, sementara dengan Erin enam hingga tujuh kali.
“Saya melakukan pertemuan parsial dengan Andre dan Erin secara terpisah, membahas banyak hal penting terkait proses perceraian dan konsekuensi hukumnya,” ungkap Malik.
Proses Damai di Luar Pengadilan
Dari rangkaian mediasi tersebut, akhirnya disepakati solusi terbaik yang dapat diterima kedua belah pihak tanpa melalui proses sengketa panjang di pengadilan.
Keputusan damai ini, menurut Malik, sepenuhnya hasil komunikasi terbuka dan niat baik dari Andre serta Erin untuk menyelesaikan masalah secara terhormat.
“Semua pembahasan bisa dilakukan secara baik, hingga tercapai opsi dan solusi terbaik bagi mereka. Dan ini murni hasil mediasi di luar persidangan,” kata Malik menegaskan.
Langkah Menuju Babak Baru
Perceraian Andre dan Erin menandai akhir dari rumah tangga yang telah mereka jalani selama lebih dari dua dekade. Keduanya memilih berpisah tanpa konflik terbuka, sebagai contoh bahwa perceraian bisa ditempuh dengan cara yang damai dan penuh tanggung jawab.
Dalam pernyataan terpisah sebelumnya, Andre Taulany juga menegaskan bahwa ia tidak ingin memperpanjang polemik.
“Udah males ribut-ribut, oke aja biar cepat selesai,” ujarnya singkat.
Langkah damai keduanya pun mendapat apresiasi publik, karena memperlihatkan kedewasaan dalam menghadapi akhir perjalanan rumah tangga tanpa drama dan tanpa saling menjatuhkan.
