Aceh, Indonesia — Dunia kembali menoleh ke budaya Indonesia setelah perusahaan teknologi raksasa, Apple, mengunggah video tarian tradisional Ratoh Jaroe asal Aceh di akun Instagram resmi mereka (@apple). Video tersebut adalah bagian dari kampanye visual ikonik bertajuk #ShotOniPhone, yang selama ini telah menampilkan berbagai konten kreatif dari seluruh dunia — namun kali ini, giliran seni budaya dari ujung barat Indonesia yang mendapat sorotan.
Mengapa Ini Penting?
Bagi masyarakat Aceh — dan Indonesia secara umum — unggahan ini merupakan momentum bersejarah. Sebuah bentuk pengakuan global terhadap kekayaan budaya lokal, yang biasanya tidak terlalu mendapat tempat dalam peta budaya dunia digital. Apple, dengan 30 juta lebih pengikut di Instagram, telah membuka jendela dunia untuk menyaksikan keindahan dan kekuatan ekspresif tari Ratoh Jaroe.
Produksi Video: Teknologi Bertemu Tradisi
Video ini disutradarai oleh Agung Pambudi, kreator visual dari Parallel Studio Indonesia, yang dikenal sebagai penggerak tren visual lokal bernuansa etnik-modern. Ia dan tim berhasil menggabungkan esensi tarian tradisional dengan pendekatan sinematografi modern, menghasilkan tayangan penuh ritme dan visual yang memukau.
- Perangkat: iPhone 15 Pro Max
- Fitur unggulan yang digunakan: Kamera Ultra Wide 48MP, Cinematic Mode, serta perekaman 4K 120fps
- Musik latar: Iringan rapa’i (gendang Aceh) yang dipadukan dengan sentuhan elektronik kontemporer
- Lokasi syuting: Ruang pertunjukan dalam ruangan dengan pencahayaan natural dan panggung minimalis
Video berdurasi pendek itu memperlihatkan barisan penari perempuan Aceh yang duduk berjajar rapi, bergerak dalam keselarasan luar biasa. Kamera mengikuti irama mereka dari berbagai sudut, menangkap setiap hentakan tangan, gerak kepala, dan ekspresi wajah yang penuh semangat.
Tentang Ratoh Jaroe: Tarian Penuh Makna
Asal dan Filosofi
Tari Ratoh Jaroe adalah bentuk tari duduk tradisional yang berasal dari Aceh. Tarian ini berkembang pada awal tahun 2000-an, diciptakan oleh Yusri Saleh (Dek Gam) sebagai kreasi baru yang berakar kuat pada nilai-nilai Islam dan kebudayaan lokal.
Nama “Ratoh” berarti irama atau syair, sedangkan “Jaroe” berarti tangan. Jadi secara harfiah, Ratoh Jaroe bisa dimaknai sebagai “syair tangan”, di mana para penari menggunakan gerakan tangan dan tubuh untuk menyampaikan pesan religius, solidaritas, dan kebersamaan.
Elemen Tari
- Ditampilkan oleh penari perempuan dalam formasi duduk berbaris
- Diringi oleh syair Islami, tabuhan rapa’i dan tepuk tangan berirama cepat
- Tarian ini melambangkan kekompakan, disiplin, semangat spiritual, dan keindahan kolektif
- Gerakannya simetris, dinamis, dan penuh energi meski dilakukan dalam posisi duduk
Ratoh Jaroe telah tampil dalam berbagai acara internasional, termasuk saat pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta, ketika 1.600 penari tampil secara massal dan berhasil mencuri perhatian dunia.
Budaya Indonesia di Mata Dunia
Unggahan ini disambut positif oleh warganet dari berbagai negara. Banyak yang memuji keindahan visual, kekompakan para penari, serta kekuatan budaya lokal yang ditampilkan dalam video singkat tersebut.
“This is mesmerizing! What culture is this?” – Komentar pengguna dari Eropa
“Stunning symmetry and sound. Bravo to the dancers!” – Pengguna dari AS
“Proud to see our traditional dance from Aceh on Apple’s IG” – Warganet Indonesia
Video tersebut mendapatkan puluhan ribu likes dan komentar dalam waktu singkat, menandakan bahwa tarian ini bukan hanya menarik secara estetika, tetapi juga mampu menyentuh penonton lintas budaya.
Reaksi Publik & Pemerintah
Pemerintah Provinsi Aceh serta berbagai tokoh budaya menyambut baik unggahan ini sebagai peluang strategis untuk promosi budaya dan pariwisata Aceh. Dinas Kebudayaan menyatakan bahwa momen ini dapat menjadi “pintu pembuka bagi generasi muda untuk kembali mencintai dan melestarikan budaya daerah.”
Beberapa tokoh nasional bahkan mengusulkan agar pemerintah pusat menjadikan momen ini sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia di ranah digital.
Pelajaran & Dampaknya
Keterlibatan Apple dalam menampilkan budaya Indonesia membawa beberapa pelajaran penting:
- Budaya Lokal Bisa Mendunia Jika Didokumentasikan dengan Baik
Dengan perangkat modern dan pendekatan visual yang tepat, budaya tradisional bisa dipresentasikan secara menarik dan relevan di era digital. - Pentingnya Kolaborasi Seniman dan Teknologi
Proyek ini menunjukkan bahwa seniman lokal yang dibekali teknologi dapat menembus batas global. - Revitalisasi Generasi Muda
Melalui platform global, budaya seperti Ratoh Jaroe bisa menarik minat generasi muda yang biasanya lebih dekat dengan konten modern.
