
Bandung, Mata4.com – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar, atau Cak Imin, menegaskan pemerintah akan melakukan audit menyeluruh terhadap pondok pesantren (ponpes) tua, menyusul tragedi ambruknya musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.
Menurut Cak Imin, banyak pesantren yang berdiri sejak era sebelum kemerdekaan memiliki usia bangunan lebih dari 100 tahun. Sayangnya, perencanaan pembangunan pada masa itu tidak memadai, terutama karena keterbatasan anggaran. “Sehingga pesantren sering menggunakan cara tambal sulam dalam melaksanakan pembangunan,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Prioritas Pesantren Rawan dan Tua
Cak Imin menekankan, audit akan memprioritaskan ponpes yang paling rawan dan memiliki usia tua, untuk mencegah terulangnya tragedi serupa. Ia mencontohkan Ponpes Al Khoziny yang didirikan tahun 1915, sebagai salah satu pesantren yang kini menjadi perhatian utama pemerintah.

“Nah, saya bersama Menteri Agama dan berbagai kementerian terkait akan terus bekerja sama mengatasi risiko terhadap pesantren-pesantren tua di atas 100 tahun dan bangunan rawan,” tegas Cak Imin.
Arahan Presiden Prabowo
Audit ini dilaksanakan berdasarkan arahan khusus Presiden Prabowo Subianto, yang memerintahkan Menko PM untuk meninjau seluruh kondisi gedung pesantren, memastikan kekuatan struktur bangunan, dan memberikan solusi perbaikan bila diperlukan. Arahan ini disampaikan usai rapat terbatas di kediaman Presiden pada Minggu (5/10/2025).
Baca Juga:
fasilitas kawasan berikat untuk fhg
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menegaskan, “Presiden memerintahkan Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, untuk memeriksa sekaligus memperbaiki pondok pesantren yang perlu dicek kekuatan struktur bangunannya.”
Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah menjamin keamanan santri dan keberlanjutan pendidikan di pesantren tua, agar insiden serupa tidak terjadi di masa mendatang.