Jakarta, Mata4.com — Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan bahwa realisasi investasi di sektor mineral dan batubara (minerba) telah mencapai USD 4 miliar hingga Agustus 2025. Angka tersebut menjadi salah satu indikator positif pertumbuhan ekonomi nasional yang sedang mengalami pemulihan di tengah dinamika global yang tidak mudah.
Bahlil menuturkan bahwa capaian ini merupakan buah dari berbagai upaya strategis pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia, khususnya pada sektor minerba yang selama ini menjadi andalan dalam pendapatan negara dan lapangan kerja. “Kami fokus pada penyederhanaan regulasi dan perizinan yang transparan serta memberikan kemudahan bagi investor agar investasi dapat berjalan lancar dan tepat waktu,” ujar Bahlil dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Rabu (15/10).
Kontribusi Strategis Sektor Minerba
Sektor mineral dan batubara adalah tulang punggung perekonomian Indonesia, mengingat negara ini kaya akan sumber daya alam yang tersebar di berbagai daerah. Investasi yang masuk ke sektor ini tidak hanya memperkuat devisa negara tetapi juga berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah, pembukaan lapangan pekerjaan, serta pengembangan infrastruktur di wilayah-wilayah pertambangan.
Bahlil menambahkan bahwa pemerintah juga mendorong investasi dalam pengolahan mineral di dalam negeri untuk meningkatkan nilai tambah. “Kami ingin agar sumber daya alam kita tidak hanya diekspor dalam bentuk bahan mentah, tetapi sudah diolah menjadi produk bernilai tinggi yang bisa meningkatkan perekonomian nasional,” tambahnya.
Pendekatan Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
Selain fokus pada pertumbuhan investasi, pemerintah melalui BKPM dan kementerian terkait terus memastikan pengelolaan sektor minerba berjalan sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan. Hal ini penting agar eksploitasi sumber daya alam tidak merusak lingkungan dan tetap memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Kami mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan dan praktik pertambangan yang bertanggung jawab,” jelas Bahlil. “Kita harus menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan agar keberlanjutan sektor minerba bisa terjaga.”
Kolaborasi dan Sinergi Lintas Sektor
Realisasi investasi sebesar USD 4 miliar hingga Agustus 2025 juga merupakan hasil kerja sama erat antara BKPM dengan kementerian energi, lingkungan hidup, dan lembaga terkait lainnya. Koordinasi yang baik ini menjadi kunci keberhasilan percepatan proyek-proyek pertambangan dan mineral.
Bahlil menegaskan, “Koordinasi lintas sektor sangat penting agar tidak ada tumpang tindih regulasi dan percepatan proyek dapat berjalan optimal. Selain itu, kami juga aktif menjalin komunikasi dengan investor agar bisa memahami kebutuhan dan kendala mereka di lapangan.”
Tantangan dan Peluang ke Depan
Meski capaian investasi ini menggembirakan, Bahlil menyadari bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk volatilitas harga komoditas global, regulasi yang harus terus diperbaiki, serta kebutuhan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan daerah pertambangan.
Namun, peluang juga terbuka lebar dengan meningkatnya minat investor asing maupun domestik yang ingin berkontribusi di sektor minerba. Pemerintah pun berkomitmen menghadirkan kebijakan yang adaptif dan inovatif agar investasi terus mengalir.
“Kita optimis investasi minerba akan terus tumbuh, apalagi dengan adanya transformasi digital dan teknologi hijau yang bisa meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan,” ujar Bahlil.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan capaian USD 4 miliar hingga Agustus 2025, sektor minerba diyakini dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah berharap agar manfaat investasi ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya di daerah-daerah penghasil mineral dan batubara.
Bahlil menutup pernyataannya dengan optimisme, “Kami terus berupaya memastikan investasi di sektor minerba membawa dampak positif jangka panjang, tidak hanya untuk ekonomi tapi juga sosial dan lingkungan. Investasi yang berkelanjutan adalah kunci kemajuan bangsa.”

