
Jakarta, Mata4.com – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) semakin menegaskan perannya sebagai fasilitator perdagangan sekaligus pendamping industri nasional. Sepanjang September 2025, rangkaian kunjungan langsung dilakukan ke sejumlah pelaku usaha di berbagai daerah. Agenda ini tidak hanya sekadar rutinitas, tetapi bagian dari strategi membangun sinergi, memastikan kepatuhan cukai, dan menjaga keseimbangan antara penerimaan negara dengan pertumbuhan sektor industri.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menekankan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata dukungan Bea Cukai terhadap dunia usaha. “Melalui kegiatan customs visit customer, kami berupaya hadir lebih dekat dengan pengguna jasa, memberikan asistensi, serta memastikan terciptanya iklim usaha yang sehat, adil, dan berdaya saing,” ujarnya.
Sentra Industri Tembakau di Sidoarjo
Salah satu kunjungan penting terjadi pada Rabu (17/9), ketika Bea Cukai Sidoarjo bersama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo meninjau pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) di Desa Candipari, Kecamatan Porong. Proyek yang telah menghasilkan tujuh gedung siap pakai ini diharapkan mampu menekan peredaran rokok ilegal sekaligus memberi fasilitas bagi pelaku industri hasil tembakau.
Baca Juga:
luthfi tinjau proyek jalan wiradesa
SIHT Candipari diproyeksikan menjadi pusat kegiatan ekonomi baru yang mampu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan daerah, serta memperkuat daya saing produk tembakau legal. “Dengan adanya fasilitas ini, industri kecil dan menengah dapat tumbuh lebih terarah dan mematuhi aturan cukai yang berlaku,” ungkap salah satu pejabat Bea Cukai Sidoarjo.

Asistensi Perusahaan di Malang
Masih di hari yang sama, Bea Cukai Malang menggelar forum asistensi teknis kepada PT Catur Wiratama Tobacco, perusahaan penerima Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) baru. Dalam kegiatan tersebut, para pelaku usaha mendapatkan materi mulai dari prosedur pendaftaran merek, penetapan harga jual eceran, tata cara permohonan pita cukai, hingga kewajiban pembukuan.
Baca Juga:
nani nurani penyanyi istana jadi tapol g30s salah
Melalui asistensi ini, Bea Cukai berharap perusahaan dapat memahami sepenuhnya kewajiban administrasi dan regulasi sehingga dapat beroperasi dengan patuh serta mendukung penerimaan negara. “Kepatuhan merupakan kunci keberlangsungan usaha. Kami ingin memastikan industri tumbuh sehat sekaligus melindungi masyarakat dari peredaran barang ilegal,” terang perwakilan Bea Cukai Malang.
Dukungan ke Industri Besar di Probolinggo
Pada Kamis (18/9), Bea Cukai Probolinggo bersama Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur II melakukan kunjungan kerja ke PT HM Sampoerna di Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Bea Cukai Probolinggo, Rudie Bayu Widjatnoko, menegaskan komitmennya untuk mendukung keberlangsungan industri nasional.
“Bea Cukai hadir bukan hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai industrial assistance dan trade facilitator. Tugas kami memastikan adanya keseimbangan antara penerimaan negara, kelancaran arus barang, dan keberlangsungan usaha,” tegas Rudie.
Kunjungan ke perusahaan besar ini diharapkan memperkuat sinergi antara pemerintah dan industri sehingga roda perekonomian tetap berputar, sekaligus menjaga agar distribusi produk sesuai dengan aturan yang berlaku.
Komitmen Berkelanjutan
Rangkaian kunjungan Bea Cukai di berbagai daerah mencerminkan pola pendekatan yang lebih humanis dan solutif. Selain melakukan pengawasan, lembaga ini juga berperan aktif dalam memberi edukasi, pendampingan, hingga menciptakan ekosistem usaha yang kondusif.
Bea Cukai menegaskan, pembangunan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari kepatuhan regulasi. Dengan strategi “mendekatkan layanan”, pemerintah berharap industri kecil maupun besar dapat sama-sama tumbuh dan memberi kontribusi nyata bagi perekonomian nasional.