BEKASI - Bersama Narasumber terpercaya, KADIN Kota Bekasi rangkul para UMKM guna mendongkrak merk untuk meningkatkan penjualan.
Kegiatan ini merupakan program Kadin dalam pembinaan UMKM berkelanjutan di masa pandemi dalam memperkenalkan dunia digital kepada UMKM di Kota Bekasi.
Seperti dipaparkan salah satu narasumber, Jonathan yang berprofesi sebagai IT Profesional turut mempresentasikan digital online marketing, dan memberikan solusi bagaimana caranya mengubah UMKM yang sedang terpuruk di masa pandemi.
Karena menurut Jonathan, salah satu kendala Umkm adalah banyak yang belum mengenal dunia digital. Maka diharapkan kenali dulu dunia digital, baru setelah itu digital marketingnya.
Yang perlu dipahami, kata Jonathan menambahkan, bagaimana mendongkrak brand, meningkatkan penjualan, dan bagaimana bisa tampil di search engine. Namun kembali pada tahap pemahaman dunia digital.
"Kita coba masuk titik paling dasar, dengan menata, dan membantu secara online melalui medsos," kata Jonathan, pengusaha bisnis property dan informasi teknologi itu, di Margajaya Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Kamis (9/9/2021).
dan itu suatu keharusan karena tidak hanya pemuda, orang tua juga harus mengikuti perkembangan zaman.
Tempat yang sama, Ketua KADIN Kota Bekasi, HM Gunawan mengatakan akan terus membina UMKM secara berkelanjutan, dimana masa PPKM para pelaku usaha kecil dan menengah menerima dampak yang cukup serius.
"Maka itu KADIN hadir dan memaparkan mengenai pemasaran produk melalui digital marketing,"kata.
Menurutnya, ditengah pandemi kondisi semakin terpuruk dan kehidupan tetap berjalan. Tentu cara pemasaran yang selama ini off line harus dirubah menjadi online. Sehingga produk bisa menjangkau pemasaran yang cukup luas.
Senada dikatakan, Aji Alisyahbana fokus Kadin dalam bidang UMKM yakni memberikan pemahaman dunia digital marketing guna mendongkrak merk dan penjualan pelaku usaha,
bagaimana produk kita bisa masuk sektoritel.
Tentu, menurut Aji harus mempunyai izin edar seperti IPRT dan sertifikat halal. Nantinya KADIN akan menyelenggarakan sosialisasi izin edar bagi pelaku umkm.
"Target kita 500 pelaku umkm yang produknya mempunyai izin edar, bisa mendongkrak merk dan penjualan melalui digital," ujarnya.
Menurut Aji, tidak hanya UMKM yang sudah masuk komunitas. Semua pelaku umkm juga bisa ikut. Dan KADIN bekerjasama dengan Pemerintah setempat yakni Dinas Kesehatan dan DPM PTSP.
"Karena pelaksanaan terbatas ditengah pandemi, hari ini hanya ada sekitar 30 UMKM yang hadir. Dan diharapkan program kita terus berkelanjutan dan bisa mengangkat ekonomi kembali," pungkasnya.
ADVERTISEMENT