Bisnis - 01 Apr 20, 02:26 Wib
BEKASI - mitrapos.com
Kelurahan Jaticempaka Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi mendapatkan peringkat pertama realisasi penerimaan PBB pokok dan tunggakan tingkat kelurahan Tahun 2020.Hal tersebut tertuang dalam surat pengumuman pertanggal 8 Oktober 2020 yang dikeluarkan oleh Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi, Jawa Barat.Kasi Permasbang Jaticempaka, Abdul Muin mengatakan, dari jumlah ketetapan yang tertulis pada surat pengumuman tersebut sejumlah Rp.4.628.159.682,- terhitung dari awal tahun 2020. Sudah terbayar 86,9 Persen."Alhamdulillah kita masuk peringkat pertama se Kota Bekasi berkat kerja keras tim Jaticempaka," ujarnya.Kepada mitrapos.com, Muin menjelaskan cara dan strategi Jaticempaka bisa mencapai target tersebut.Dikatakan, kita ini terdiri dari 13 pamor, yang setiap harinya kita targetkan minimal membawa tiga SPPT (bukti pembayaran PBB) dengan cara turun ke wilayah."Jadi kita ditargetkan untuk mencapai target, karena memang harus ditarget," ungkapnya berapi-api, Kamis (8/10).Bahkan Dia mengatakan bukan hanya staf Kasi dan pamor saja yang turun ke wilayah, Lurah pun turun langsung ke lapangan guna mengejar target pendapatan asli daerah (PAD).Karena menurutnya, untuk meningkatkan PAD sangatlah penting dan harus difokuskan. Dengan berbagai cara kita kerjakan secara bersama sama.Selain itu, kita juga lakukan operasi sisir (Opsir) bekerjasama dengan Bank BTN. "Terbukti meskipun kemarin hanya dilaksanakan tiga hari namun kita optimalkan dengan menghasilkan sekitar Rp.36 Juta dalam waktu tiga hari itu," imbuhnya.Jelasnya, program Opsir diterapkan dengan melakukan pembayaran melalui Bank keliling yang standbye disuatu tempat. Sedangkan yang keliling menyampaikan ke warga adalah staf, pamor hingga lurah.Menurutnya juga, masyarakat disini sangat antusias dan koperatif, hingga kita tidak terlalu kesulitan dalam melakukan kewajibannya.Dan juga, kita lakukan secara persuasif dan humanis, agar warga juga secara tidak langsung merasa tidak enak hingga langsung membayar PBB.Muin juga menjelaskan kendala utama hingga penerimaan PBB belum maksimal. "Kendala kita adalah double aslah atau tidak ada fisik, dan sedang kita kerjakan. Mudah-mudahan tahun depan bisa maksimal kalau bisa 100 persen," kata.Karena kendala utamanya, salah satunya pemilik PBB berlokasi di jaticempaka sedangkan domisilinya di luar daerah, seperti DKI Jakarta, itu sulit sekali mengundangnya.Yang pasti, Muin juga mengatakan, dengan total 114 RT dan 13 RW di kelurahan Jaticempaka, kita maksimalkan peningkatan PAD guna membangun Kota Bekasi di tengah pandemi covid ini."Meski di tengah pandemi kita tetap fokus untuk PAD, walaupun di kelurahan lain terseok Seok,"pungkasnya.
ADVERTISEMENT