Advertorial - 02 Agt 24, 13:08 Wib
BEKASI - Ada banyak cara dalam berbagi kebaikan selama pandemi Covid-19, seperti di Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, mampu membangkitkan rasa kebersamaan di masing-masing lingkungannya melalui program Bintara Bangkit.
Program Bintara Bangkit (bersinergi, aman, nyaman, guyub, komitmen, inovatif, toleransi) yang diinisiasi oleh kelurahan setempat, setidaknya sukses menggugah warganya untuk berbagi hingga mampu mengumpulkan dana swadaya tembus Rp1,384 miliar.
“Dana itu terkumpul murni dari swadaya masyarakat untuk membantu sesama seperti berbagi beras, makan, membangun infrastruktur, taman dan lainnya,” ungkap Sudarsono, Lurah Bintara, usai pemaparan penilai lomba kelurahan di kantornya, Senin (7/6/2021).
Program Bintara Bangkit diinisiasi 2020 lalu, dimulai dari berbagi melalui canklong sembako dengan modal Rp900 ribu. Namun seiring terus berjalan banyak warga berempati dan ikut berbagi dengan menyumbang makanan hingga ratusan kotak, dan itu terus berjalan pada awalnya.
Dalam program tersebut, kelurahan hanya menginisiasi program Bintara Bangkit dimana, lurah 85 persen langsung berada di lapangan untuk berkumpul bersama warga di setiap RW.
Dia menyampaikan awalnya program ini motivasinya hanya berbagi bentuk kepedulian agar warga tidak ada yang lapar di tengah pandemi Covid-19.
“Awalnya rutin berbagi setiap warga yang lapar, pasti diberi makanan, begitu pun warga tidak memiliki beras dibagikan beras. Akhirnya terus berkembang hingga masing-masing RW berdonasi dan berhasil mengumpulkan sejumlah uang hingga Rp1 miliar lebih,” jelasnya.
Dana tersebut dialokasikan untuk membangun infrastruktur dan perbaikan jalan di wilayah RW 16 hingga mencapai Rp600 juta lebih. Kemudian di RW 12 membuat taman dan tugu dengan dana mencapai Rp158 juta, begitu pun tempat lainnya.
Angka Rp1,384 miliar adalah kumulatif selama Covid-19 dikumpulkan dari masing-masing RW di wilayah Kelurahan Bintara. kekuatan yang dipakai dengan Bintara Bangkit adalah kekuatan hati komunikasi dan koordinasi dengan warga untuk membangun lingkungan. Dan itu terbukti,” ucapnya.
Dikatakan program Bintara Bangkit adalah dari warga untuk warga, digunakan untuk membuat dan perbaikan jalan. Kelurahan hanya menginisiasi agar pada masa pandemi, rasa kepedulian di tengah masyarakat bisa tumbuh.
Dana yang terkumpul tidak hanya dibuat untuk makan, beras, infrastruktur, dan taman tapi juga membagikan kursi roda, dan tongkat bagi warga yang membutuhkan.
Lebih lanjut Sudarsono, menyampaikan terkait pelayanan yang tidak kalah inspiratif di wilayahnya adalah tidak ada pembuatan dokumen jadinya ‘tar sok’. Semua pelayanan dokumen bagi masyarakat yang lengkap langsung ditandatangan dan selesai.
“Staf meskipun saya sedang rapat, mereka akan datang mencari saya untuk minta tandatangan. Jadi saya pastinya tidak ada pelayanan tar sok di Bintara, semua sehari selesai, tapi tentunya sudah lengkap,”paparnya.
Kunci kesuksesan berbagai program di kelurahan Bintara tersebut papar Darsono, tidak terlepas dari peran tiga pilir dan OPD. Semua terlibat, dan saling mendukung tentunya.
Ia mencontohkan seperti program penanggulangan pandemi Covid-19 tidak hanya sebatas berbagi, tapi semua saling menjaga. Misalkan ada warga yang sakit ada warga yang mengantar ke rumah sakit, merawat dan lainnya. Jika warga menjalani rawat jalan maka dokter puskesmas yang akan datang merawat warga di rumahnya.
“Kelurahan Bintara sejak saya jadi lurah, tidak pernah meminta dana CSR dari perusahaan apa pun. Kekuatan yang dipakai kekuatan hati, silakan cek ke pabrik apa pun di wilayah Bintara ini. Murni membangun sinergitas dengan tiga pilar, buat rasa aman dan nyaman pemerintah menata membuat kebijakan di bawah agar masyarakat aman dan nyaman,”pungkasnya. (CDN)
ADVERTISEMENT